Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Data tiap sektor terdampak, akibat penyebaran dari Covid-19 (virus Corona) sehingga pendapatan usahanya harus berkurang bahkan hingga gulung tikar. Bukan hanya mereka para pekerja formal tapi pekerja informal dan pelaku usaha terdampak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan diberikan bantuan. Agar tidak tumpang tindak kepada pihak Desa dan Kelurahan agar dapat mendata hal ini dengan benar.
Gubernur Babel Erzaldi Rosman kepada media ini mengatakan hal tersebut, untuk itu yang menjadi dasar untuk mendata adalah nomor induk kependudukan (NIK). “Karena macam – macam bantuannya, kawan – kawan kita di pemerintahan Desa dan Kelurahan agar bekerja keras mendata. Nanti Provinsi akan bekerja sama (memvalidasi) dengan BPS agar tidak tumpang tindih,” pintanya.
Swad Mandiri, Gubernur Ajak PT Timah
Tenaga kerja baik itu buru harian maupun pekerja lepas, industri kecil menengah (IKM), usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semua itu harus diinput terlebih dahulu datanya untuk mendapat bantuan. Karena itu menurut Gubernur data ini harus dikejar, agar tidak ada yang tertinggal. “Maka dari itu kita minta datanya, karena akan ada program bantuan pemerintah, baik pusat maupun dari kita sendiri (Pemprov Babel),” ujar pria pemilik jargon Bang ER ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Babel, Harrie Patriadi kepada media ini mengatakan jika berdasarkan data per 4 April 2020. Hanya Bangka Barat (Babar) tidak ada perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan karyawan. Pangkalpinang ada 29 perusahaan, 15 orang di PHK, 607 dirumahkan dengan total 622 orang. Di Bangka 218 orang dari 8 perusahaan berhenti bekerja, 16 orang di PHK dan 202 dirumahkan.
Di Bangka Selatan terdapat 14 orang di rumahkan dari 2 perusahaan dan tidak ada yang PHK. Di Bateng ada 151 pekerja dari 3 perusahaan dirumahkan, lalu Belitung 147 orang dari 2 perusahaan, dengan 31 orang di PHK. Terakhir, Belitung Timur ada 15 karyawan dari 1 perusahaan 2 diantaranya di PHK. “Ini data perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan karyawan dampak Covid-19. Totalnya ada 45 perusahaan dengan 1167 karyawan yang 64 orang di PHK dan 1103 dirumahkan,” terang Harrie.
Sementara itu Gubernur Babel memang membahas dampak Covid-19 dengan Kabupaten/Kota. Guna mengetahui sejauh mana dampak tersebut bagi sektor usaha. “Penutupan ini sejauh mana berdampak pada yang dirumahkan atau PHK itu kita mau tahu karena ada skema bantuannya sendiri. Bukan hanya mereka, pekerja informal pun itu dapat,” tambah Erzaldi.