Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Idul Adha 1446 Hijriah, Kunjungan Khusus dibuka bagi keluarga warga binaan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang. Tercatat 1636 orang bagian dari keluarga WPB datangi Lapas untuk bertemu 482 WBP. Layanan ini dibuka 9 – 10 Juni 2025, dengan mengerahkan semua Regu Pengamanan dan staf pegawai Lapas di Selindung, Kecamatan Gabek tersebut.
Kalapas Narkotika Pangkalpinang, Maman Herwaman, Senin (9/6/2025) sore, jelaskan hal tersebut. Momen hari raya Idul Adha dan cuti bersama, membuat pihak keluarga WBP punya waktu menemui warga binaan di Lapas Narkotika ini.

“Selain itu, ini merupakan bentuk pemenuhan hak warga binaan untuk tetap menjalin silaturahmi kepada keluarga di momen Hari Raya,” buka Maman di Lapas Narkotika Pangkalpinang, Minggu sore.
Ia menceritakan, layanan kunjungan khusus Hari Raya Idul Adha 1446 H, dibuka selama 2 hari, Senin – Selasa (9-10/6/2025). “Layanan ini kami laksanakan agar warga binaan dapat merasakan suasana kebersamaan dan kasih sayang dari keluarga mereka di momentum hari raya,” cerita Maman Herwaman.
Mengantisipasi potensi lonjakan pengunjung, layanan kunjungan dibagi dalam dua sesi, pukul 9.00 – 11.30 WIB (Sesi Pagi) dan pukul 13.00 – 15.00 WiB (Sesi Siang). “Tercatat di hari pertama tadi hadir 1.636 pengunjung. Mereka itu, berasal dari keluarga 482 warga binaan kita. Ini menunjukkan keluarga warga binaan antusias memanfaatkan layanan kunjungan Hari Raya,” jelas Maman.
Maman menghimbau kepada pengunjung agar melengkapi dokumen syarat kunjungan seperti KTP dan KK. Pakaian pengunjung diharuskan sopan dan tidak membawa barang terlarang. Saat ini untuk memudahkan kunjungan warga binaan, mereka punya siLanang (Sistem Informasi dan Layanan Lapas Narkotika Pangkalpinang) yakni sistem kunjungan di Lapas Narkotika Pangkalpinang.
Ia menambahkan, untuk memastikan kelancaran dan keamanan layanan kunjungan, pihak Lapas berkoordinasi APH dalam pelaksanaan bantuan pengamanan. “Kami berharap ini dapat mempererat kembali ikatan emosional antara warga binaan dengan keluarganya, serta menjadi bagian dari upaya pembinaan berbasis kemanusiaan,” tutup Maman.