Seputarbabel.com, Jakarta – Dengan proyeksi harga logam timah stabil, produksi logam PT Timah Tbk tahun 2019 diperkirakan sebesar 38.010 metrik ton (Mt), jika terealisasi akan naik 15%. Begitu pun produksi biji timah, ditarget perusahaan anggota holding BUMN pertambangan ini naik, dengan estimasi 38.600 ton. Sementara konsumsi logam timah dunia pada tahun 2019, akan meningkat 0,4 % dalam kisaran 360.000 – 370.000 Mt. metrik ton.
Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Emil Ermindra menyampaikan untuk target produksi logam dan produksi biji timah akan memiliki dampak positif. Setelah perusahaan melakukan program pengkajian dan pengembangan sepanjang tahun 2018, dirinya optimis PT Timah berkinerja baik. “Kita akan mampu menghadapi peluang dan tantangan usaha pada 2019,” ujarnya.
Selama 2018, PT Timah terus meningkatkan cadangan bijih timah, perusahaan ini juga melakukan peningkatan kapasitas pabrik pengolahan pemurnian dan peningkatan teknologi smelter dan alat kerja produksi. “Kami juga melakukan perbaikan sistem pembayaran kepada mitra, penetapan kebijakan imbal jasa yang bersaing dan program peningkatan kapasitas produksi lainnya baik dalam proses menambang bijih timah maupun produksi logam,” papar Emil.
Terganjal dengan izin ekspor akibat regulasi, memang sempat menjadi kendala dari sisi performa keuangan perusahaan yang berkantor pusat di Pangkalpinang ini. “Selama 3 bulan PT Timah tidak ekspor mulai awal Maret sampai minggun terakhir bulan Mei 2018. Akibanya pencapaian sasaran pendapatan penjualan dan cashflow terganggu,” tambah Emil. karena sumber pendapatabn kami 95% adalah dari penjualan ekspor,” jelasnya.