Sehari, Labor PCR RSBT Mampu Periksa Lebih Dari 100 Spesimen

Seputarbabel.com, Pangkalpinang –Laboratorium Biologi Molekuler (Labor BioMolekuler) untuk pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang. Tiap harinya mampu memeriksa ratusan spesimen guna mendeteksi seseorang terpapar corona virus desease (Covid-19). Sepekan beroperasi, Labor PCR RSBT telah menguji 384 sampel Swab.

Penanggungjawab Laboratorium BioMolekuler RSBT Pangkalpinang, dr Nafiandi SpPK menjelaskan kemampuan alat PCR di RSBT dalam sekali running mencapai 384 sampel. Hanya saja belum bisa terpenuhi lantaran ekstraksi RNA dilakukan secara manual. “Kemampuan ini akan meningkat sesuai dengan jam terbangnya, makin lama makin lancar. Awalnya kita ekstraksi belasan sampel perhari sampai hari ini kita bisa ekstraksi seratusan sampel per hari,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika sampel spesimen dikirimkan ke laboratorium sebelum jam 8 pagi hasil pemeriksaan PCR, dapat diketahui dalam satu hari yang sama. Ketika sampel dikirimkan lewat dari jam 8 pagi, maka hasilnya akan keluar besok sorenya. “Itu semua kalau permeriksaan berlangsung lancar, sehingga tidak memerlukan pengulangan running sampel,” terang Nafiandi.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan untuk menentukan seseorang terkonfirmasi positif Covid-19 setidaknya diperlukan dua kali uji swab. Hal ini tergantung hasil pemeriksaan spesimen pertama. Ia juga mengingatkan agar orang tidak terburu-buru menjustifikasi seseorang terpapar Covid-19 jika belum diketahui hasil swabnya. “Tes swab PCR saat ini dinilai yang paling akurat,” tambah Nafiadi.

Mulia, salah satu warga Jalan Mentok mengatakan dengan adanya dua laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR di Babel, seharusnya penanganan Covid-19 bisa dilakukan lebih cepat. Pasalnya, hasilnya lebih cepat diketahui. “Kalau dulu kan harus kirim ke Palembang atau Jakarta yang nunggu hasilnya bisa beberapa hari bahkan seminggu,” bukanya.

Dengan adanya pemeriksaan PCR di Labor BioMolekuler RSBT Pangkalpinang, idealnya akan sejalan dengan cepatnya melakukan penanganan. Karena lebih awal terditeksi maka upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pun makin optimal. “Kalau hasilnya kan bisa langsung ditangani. Kalau positif bisa langsung tracking orang yang kontak erat biar cepat di test juga jadi penyebarannya enggak makin banyak,” papar Mulia.

Dengan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Babel dalam beberapa hari ini, membuat dirinya semakin khawatir. Ia menyebutkan di satu sisi ini menjadi hal yang baik karena penanganan bisa dilakukan dengan cepat, namun disisi lain ini juga menjadi ancaman penyebaran yang semakin meluas. “Apalagi ada yang positif tanpa gejala,” sambung Mulia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *