Nelayan Terancam Susah Melaut, Karena Pelabuhan Beltim Direlokasi

MANGGAR – Pembina HNSI Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Mentak, mengkritisi rencana  relokasi pelabuhan yang akan dilakukan Pemkab Belitung Timur (Beltim).

Menurutnya, nelayan Desa Baru, Kecamatan Manggar berharap dilakukan pengerukan alur muara Sungai Manggar bukan relokasi pelabuhan.

“Kami dari beberapa bulan lalu menunggu pengerukan alur, eh ternyata malah pemerintah ingin pindahkan pelabuhan dengan alasan besarnya biaya pengerukan,” kata Mentak, Sabtu (24/3/2018).

Padahal katanya, nelayan sangat berharap adanya pengerukan. Hal ini dikarenakan saat pergantian musim, adanya titik surut di pagi hari.

“Bagaimana kami melaut, kepada siapa lagi kami berharap untuk mengakomodir dan memikirkan nasib nelayan,” ujar Mentak.

Yang dikhawatirkan Mentak, terutama ketika nelayan Buku Limau maupun nelayan lain untuk menjual hasil tangkapannya di pagi hari.

“Bagaimana perahu mau masuk dan kalau menunggu air besar itu di sore hari, pandai (bisa-red) busuk hasil tangkapan kami,” ujar Mentak.

Diketahui, sejak terjadi banjir bulan juli 2017 yang lalu, mengakibatkan pendangkalan alur muara Sungai Manggar sehingga nelayan sangat sulit melaut, apalagi ketika air surut.

Dibalik itu, dengan besarnya biaya pengerukan alur sungai manggar Pemkab Beltim merencanakan untuk merelokasi Pelabuhan Manggar ke areal Pantai Serdang.

Tidak hanya rencana, bahkan telah turun tim dari Direktur Sarana Prasarana Dirjen Perhubungan Darat, Yuyun Andah Wahyuningrum, Senin lalu (12/3/2018). Mereka langsung meninjau rencana relokasi Pelabuhan Manggar.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *