SUNGAILIAT- GM Produksi PT Refined Bangka Tin (RBT) Yuriawan memastikan tidak ada lagi polusi udara yang dihasilkan dari kegiatan peleburan timah. Hal ini dikatakan Yuriawan, usai pertemuan dengan sejumlah nelayan yang mendatangi smelter RBT, Jum’at (24/11/2017).
Manajemen PT RBT usai melakukan dialog, ujar dia, langsung mengajak perwakilan nelayan untuk melihat sendiri kegiatan produksi.
“Nelayan tadi melihat sendiri, polusi udara yang dihasilkan pabrik sudah sangat minim dan hampir tidak terlihat di udara. Hal ini telah terjadi lebih dari satu bulan,” kata Yuriawan.
Pihak PT RBT, lebih lanjut dikatakan Yuriawan, telah melakukan perbaikan dan pergantian peralatan untuk meminimalisir terjadinya polusi dengan suku cadang dan sejumlah alat dari Jakarta.
“Setelah suku cadang dan peralatan datang langsung kita lakukan pergantian sehingga polusi udara dapat diminimalisir. Sejak 27 Oktober lalu, asap yang dihasilkan pabrik kita sudah hampir tak terlihat di cerobong,” ujarnya.
Namun, masih kata Yuriawan usai perbaikan tersebut, pihak PPN dengan tembusan Badan Lingkungan Hidup Bangka tidak datang saat diundang untuk melakukan peninjauan dan hasilnya, kabar polusi udara dari PT RBT yang telah diatasi, tidak sampai ke masyarakat.
“Dengan kedatangan nelayan hari ini, kami bersyukur. Karena mereka bisa melihat sendiri polusi yang ada telah kami minimalisir,” pungkasnya. (**)