Dukungan Moril Kita Percepat Pasien Covid 19 Sembuh

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Dokter Spesialis Patalogi Klinik Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, dr Nafiandi, SpPK menjelaskan masa penyembuhan pasien terpapar covid-19 tidak sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhannya.

“Ada beberapa faktor penyembuhan, diantaranya berat ringan klinisnya, daya tahan tubuh pasien sendiri, banyaknya jumlah virus yang ada pada pasien itu sendiri, dan faktor lainnya yang secara secara umum mempengaruhi penyembuhan terhadap suatu penyakit. Faktor Psikologis dan dukungan akan sangat baik untuk mempercepat pemulihan,” katanya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir atau mengucilkan pasien yang terpapar maupun yang sudah sembuh. Pasalnya, ketika pasien sudah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan PCR ditubuhnya sudah tidak ada virus lagi dan tidak akan menularkan. “Setelah sembuh berarti virusnya sudah tidak ada sama dia. Pasien dinyatakan sembuh kalau PCR nya susah negatif, jadi tidak akan menularkan lagi ke orang lain,” ujarnya.

Untuk memutus mata rantai penyebarannya, pasien yang sudah terkonformasi positif covid-19 berdasarkan hasil tes PCR harus diisolasi sehingga tidak menjadi penular bagi orang lain. Selain itu, perlu penanganan tambahan dalam bentuk perawatan tergantung dengan gejala klinis yang dimiliki.

“Kalau sudah terkonformasi positif harus diisolasi, tujuannya untuk memutus rantai penularannya terhadap orang lain. Jadi dia tidak menularkan ke orang lain karena dia tidak kontak lagi dengan orang lain. Makanya kita harus memberikan dukungan kepada pasien covid supaya mereka tidak merasa dikucilkan, ini akan sangat baik untuk mempercepat pemulihan,” papar Nafiandi.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sehingga dapat saling melindungi. Pencegahannya bisa dilakukan dengan memakai masker terutama saat keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan jaga jarak, hindari kerumunan. “Pasien positif harus diisolasi untuk menghindari menularkan ke orang lain,” tambah Nafiandi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *