Seputarbabel.com, Bangka Tengah – PT Timah Tbk memiliki berbagai program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Guna merealisasikan konsep pembangunan berkelanjutan yang lebih dikenal Sustainable development goals atau SDG’s. Program divisi CSR anggota Mind Id ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat. Sinergi dilakukan agar program berjalan dan dirasakan masyarakat sekitar lokasi tambang.
Seperti pemanfaatan kolong sebagai lokasi budidaya ikan air tawar dengan keraba apung. Mereka melibatkan para penghuni pondok pesantren Ibnu Sabil, Cambi. PT Timah memberikan bantuan bibit, sarana dan prasarana, pengetahuan tentang budidaya perikanan hingga jaringan pemasaran.
Dikatakan Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Tbk Anggi Siahaan, tahap awal PT Timah menyerahkan 20 ribu bibit lele, 20 ribu bibit ikan nila dan gurame sebanyak 2500 bibit. Kemudian mereka disiapkan mesin pembuat pakan ikan dan keramba jaring apung sebagau sarana prasarana budidaya. “11 program strategis PT Timah, 10 diantaranya pencapaian Sustainable development goals atau SDG’s,” jelasnya.
Mengembangkan budidaya perikanan di kolong bekas tambang dengan kelompok masyarakat dilakukan sejak 2019. Antara laon Pondok Pesantren Ibnu Sabil dan Kelompok Lingkungan Bangka Hijau di Desa Penagan. Jika di Ibnu Sabil, ikan gurame, lele dan nila maka di Penagan budidaya ikan kakap putih.
Menurut perwakilan ponpres Ibnu Sabil, Ustad Fauzan ikan gurame memiliki nilai ekonomis tinggi. Karena banyak diminati masyarakat maka pihak ponpres dengan serius mengembangkan budidaya ikan gurame. Sinergi dengan program PPM PT Timah ini diharap mampu meningkatkan pengetahuan para santri.
Selain belajar secara akademik, satri juga diharap memiliki keahlian budidaya ikan air tawar di kolong bekas tambang. “Adanya program ini, santri tidak hanya belajar di kelas tapi juga belajar langsung budidaya perikanan sekaligus melakukan managemen. Kini dengan program ini mereka tau ilmunya dan kita dibantu semuanya,” paparnya.