Sejak 2016, PT Timah Telah Tenggelamkan 4.580 Unit Artificial Reef di Laut Babel

PANGKALPINANG, seputarbabel.com – Dalam melaksanakan penambangan PT Timah terus berupaya mengimplementasikan good minning practice termasuk dalam pasca tambang. Wilayah produksi PT Timah tidak hanya di darat namun juga di laut. Untuk itu, emiten TINS ini melakukan reklamasi darat dan laut.

Reklamasi yang dilakukan PT Timah juga dilakukan di laut dalam bentuk penenggelaman artificial reef. Medio 2016 hingga 2020 PT Timah secara konsisten telah menenggelamkan 4.580 unit artificial reef dalam bentuk fish shelter dan transplantasi karang.

Artificial reef yang ditenggelamkan yakni 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang. Ribuan unit artificial reef ini ditenggelamkan di wilayah operasional perusahaan seperti Perairan Matras, Perairan Tuing, Perairan Lampu, Tanjung Melala, Malang Gantang, Tanjung Ular, Perairan Karang Aji, Perairan Pulau Pelepas, Tanjung Kubu, dan Perairan Pulau Panjang.

Penenggelaman artificial reef ini merupakan komitmen PT Timah Tbk yang terus berjalan untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain itu, artificial reef ini akan menjadi tempat baru untuk ikan berkumpul dan diharapkan dapat menjadi wilayah tangkapan ikan baru bagi nelayan.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan dalam melaksanakan reklamasi laut ini PT Timah Tbk bekerjasama dengan Universitas Bangka Belitung. Selain itu, peneggelaman artificial reef tidak hanya sekedar melakukan reklamasi melainkan juga sebagai upaya perusahaan untuk mendukung wisata bawah laut.

“PT Timah menerapkan kaidah penambangan good minning practice dan reklamasi ini bentuk komitmen yang terikat dalam kaidah tersebut. Hal ini untuk memaksimalkan keseimbangan eksositem pasca penambangan,” kata Anggi.

Untuk tahun 2021 ini, PT Timah berencana akan menenggelamkan 1.920 unit artificial reef yang akan ditenggelamkan di 11 wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jumlah artificial reef yang berbentuk rumah ikan atau fish shelter ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2020 yakni 995 unit. (rill/timah/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *