Seputarbabel.com, Bangka – Rehabilitasi laut akibat pertambangan PT Timah Tbk, jadi rujukan perusahaan pertambangan Indonesia. Setelah Kementerian ESDM, 2 tahun lalu di Belitung menggelar seminar nasional, untuk menyusun standarisasi rehabilitasi laut. Metode PT Timah dalam mengembalikan ekosistem laut secara rinci telah dibuatkan buku untuk menjadi referensi.
Selain menenggelamkan rumpon sebagai rumah ikan nantinya, PT Timah Tbk juga merehabilitasi laut dengan tranplantasi karang. Metode kedua bila disinergikan dapat mendatangkan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Karena ada wisatawan yang berwisata harus memberikan arti saat berwisata.
Menurut General Manager PT Timah Tbk Wilayah Operasi Babel, Ahmad Syamhadi program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sebagai CSR dapat diselaraskan. Merujuk terdapat pasar wisatawan di Denpasar, Bali mempunyai lokasi karang buatan. “Ada mereka yang berwisata harus memberikan arti. Tranplantasi karang ada peminatnya, sehingga mereka akan kembali lagi 6 kemudian seperti merawat tanaman,” papar Ahmad.
Mengingat tidak banyak perusahaan penambangan mineral, punya metode standar rehabilirasi laut. PT Timah diyakininya harus melakukan perbaikan dalam upaya mengembalikan ekosistem laut. “Spiritnya adalah mensyukuri semua sumber daya alam. Kita di Babel sangat beruntung, selain timahnya banyak, ikannya banyak, pantainya cantik,” ungkap Ahmad.
Kemarin (26/11/2020) PT Timah lakukan penenggelaman 2000 rumpon terakhir di perairan Rebo. Sejak Agustus 2020 lalu Program PPM ini dilakukan melibatkan nelaya Rebo. Program Fishing Ground ini sudah memulai penurunan rumpon 14 hari lalu. “Hari ini adalah gongnya, penutup, setelah 2 minggu dilakukan (penurunan oleh nelayan), semoga ini bisa menjadi berkah nelayan Rebo,” harap Ahmad.
Direktur Utama PT DAK Dicky Sinoritha, Kepala Divisi Pengamanan Moch Jaelani, Kepala Divisi CSR Rendi Kurniawan dan Pjs Kepala UPLB Ryan Andri. Selain Danlanal Babel, perwakilan Bupati dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bangka. Ahmad menambahkan 3 tahun lalu, ia berdiskusi dan ditunjukan data oleh ketua HNSI Babel. “Produksi ikan di Babel tiap tahunnya terus meningkat,” ceritanya Ahmad.