BANGKA, seputarbabel.com – Untuk menjaga kelestarian satwa, PT Timah Tbk bersama Alobi Foundation melepasliarkan empat ekor kukang (Nyciticebus bancanus) di Kawasan Hutan Lindung Bangka Island Outdoor (BIO), Sungailiat, Kabupaten Bangka, Jumat (11/2/2022).
Pelepasliaran empat satwa ini juga dalam rangka memeringati Hari Primata Indonesia yang diperingati setiap tanggal 30 Januari.
Satwa yang dilepasliarkan ini merupakan satwa hasil serahan masyarakat dan titipan dari BKSDA Sumsel yang sebelumnya telah direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Sumber Daya Manusia PT Timah Tbk, Yennita, Ketua Alobi Foundation, Langka Sani, Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangka, Ahmad Fahdli Jundana.
Ketua Alobi Foundation, Langka Sani mengatakan BIO menjadi salah satu kawasan hutan yang baik pelestarian alamnya karena telah dikelola oleh PT Timah Tbk. Sehingga pihaknya melepasliarkan empat kukang ini di kawasan dengan harapan agar tidak terjadi perburuan liar.
Langka mengapresiasi komitmen PT Timah Tbk dalam mendukung pelestarian satwa liar, ia berharap apa yang dilakukan PT Timah Tbk dapat mendorong perusahaan lainnya untuk melakukan hal serupa.
“PT Timah sudah sangat membantu banyak dalam pergerakan penyelamatan satwa liar Indonesia, dimana kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia harus kita jaga. Kami juga berharap banyak perusahaan lain dapat mendukung kegiatan aktifitas pelepasliaraan seperti ini, seperti yang dilakukan PT Timah,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada PT Timah Tbk yang telah konsisten peduli dalam gerakan menjaga satwa, pihaknya menyerahkan penghargaan yang diterima langsung oleh Direktur SDM PT Timah Tbk, Yennita dalam kegiatan pelepasliaran satwa.
“Kami atas nama Alobi Foundation sangat apresiasi kepada PT Timah yang selalu mendukung penuh untuk kegiatan pelepasliaran satwa-satwa seperti ini,” ungkapnya.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Timah Tbk, Yennita menyampaikan menjaga satwa liar sama halnya dengan menjaga keberlanjutan ekosistem sehingga bisa dinikmati generasi mendatang.
“Saya berharap semoga tidak ada lagi perburuan liar yang merusak pelestarian lingkungan karena kita harus melindungi satwa liar khususnya di pulau Bangka, Indonesia dan dunia,” tutupnya. (rill/red)