Program Akhir Tahun CSR PT Timah Wilayah Kepri dan Riau

Seputarbabel.com, Karimun – Berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) direalisasikan PT Timah Tbk Wilayah Operasi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau. Dari mulai penyerahan bantuan berupa empat unit hand traktor kepada kelompok tani, hingga satu unit perahu trasportasi untuk anak sekolah di Pulau Tebias. Dilakukan pada 10 Desember lalu di Wisma Timah Prayun Kundur, menjadi kegiatan penutup akhir tahun 2019.

Acara penyerahan bantuan bersamaan dengan pelatihan budidaya pembibitan mangrove, dengan peserta 30 pemuda dan masyarakat Pesisir Kundur. Tidak hanya itu, program Revitalisasi obyek wisata kolam bebek desa Gemuruh dan pembangunan pagar Tembesu di desa Gemuruh juga menjadi program CSR PT Timah Wilayah Operasi Kepri dan Riau.

Komitmen dan keperdulian perusahaan kepada masyarakat berdampak langsung terkait operasional perusahaan, menurut Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan, merupakan pondasi guna melangkah bersama. PT Timah sangat bersyukur dengan program ini mereka dapat selaras bersama bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat. “Terimakasih dukungan yang diberikan oleh masyarakat dan pemerintah daerah kepada PT Timah Tbk,” katanya.

Ia pun menjelaskan melalui program CSR, PT Timah ingin berperan aktif dalam memperdayakan potensi daerah dan masyarakat di sekitar wilayah operasi. “Program CSR sebagai salah satu faktor untuk perusahaan mendayagunakan potensi yang ada di masyarakat itu sendiri, harapanya untuk peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih baik,” jelas Anggi.

Pelatihan budidaya mangrove bagi warga di pesisir Kundur ini pun menjadi penting karena akan berdampak meningkatnya perekonomian masyarakat. Karena itulah program ini menjadi salah satu peran PT Timah meperberdayaan masyarakat. GM PT Timah Tbk Wilayah Operasi Kepri dan Riau, Adam Darmawan mengatakan itu. “Sehingga hubungan mutualisme ini bisa berdampak ekonomis bagi masyarakat pesisir itu sendiri,” sambungnya.

Karena ketika masyarakat sudah dapat membudidayakan mangrove dengan baik, maka ketika PT Timah memerlukan bibit mangrove untuk reklamasi bisa didapat dari hasil budidaya tadi. “Jika selama ini bibit mangrove didatangkan dari pulau Bangka, dengan dilaksanakan pelatihan budidaya pembibitan mangrove ini kita harapan ke depan bibit mangrove dapat kita budidayakan sendiri,” harap Adam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *