Partai Ka’bah : Koalisi Bersahaja Miliki Mayoritas Suara Legislatif Pangkalpinang 

Ketua DPC PPP Kota Pangkalpinang Depati MA Gandhi

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Pangkalpinang, menit terakhir baru tentukan sikap mengusung pasangan Saparudin dan Dessy Ayutrisna. Kemarin pagi usai mendapat arahan langsung dari Ketua Umum PPP, partai Ka’bah di Pangkalpinang resmi masuk Koalisi Bersahaja. Dengan masuknya PPP dan Partai Demokrat maka koalisi ini mendominasi suara hasil pemilu legislatif 2024.

Dari suara sah Pemilu 2024 di Pangkalpinang yakni 124.548 pemilih, koalisi ini mengantongi 57.646 suara, ini adalah suara mayoritas. Dimana, 21.931 suara pemilih PDI Perjuangan, 11.006 surara milik Partai Demokrat, 10.282 suara sah PPP, 7.655 suara pemilih PAN dan 6.772 suara PKB. “Tanpa dukungan masyarakat pasangan ini kedepan tidak akan bisa merealisasikan program dan kebijakan yang cepat dan terkontrol,” kata Ketua DPC PPP Pangkalpinang, Depati MA Gandhi.

Berbeda dengan Pilkada 2024, PPP paling awal menentukan sikap arah dukungan. Pada Pilkada Ulang Pangkalpinang kompleksitas sangat terasa. Karena kompetisi terasa sengit sampai penilaian elektoral terus berdinamika. Ini membuat PPP perlu waktu untuk tentukan arah koalisi. “Jauh lebih dalam perjuangan nilai nilai kepangkalpinangan menjadi dasar logis bagi kami dalam mengusung cakada,” jelas Gandhi.

Bagi PPP, Saparudin dan Dessy Ayutrisna ini tidak muncul secara tiba – tiba sehingga tidak terditeksi. Hanya saja Dessy baru muncul secara resmi pada kontestasi Pilkada Ulang, ketika DPP PDI Perjuangan memintanya ikut fit and Propertest. “Kalau pasangan sudah diawal declare (deklarasi,pen), pasti kami paling awal dukungnya. Karna belakangan ya kita seolah belakangan juga,” tambah Gandhi.

Ia juga memaparkan, legitimasi kultural lebih dimiliki pasangan ini dengan diusung 5 koalisi partai pemilik kursi legislatif di Pangkalpinang. “Berikutnya program dan kebijakan akan lebih cepat tereksekusi pada masyarakat, karena didukung mayoritas parlemen. Sudah terlalu lama kita (di Pangkalpinang) tanpa spesifikasi kebijakan kerakyatan,” harap Gandhi.

Gandhi mengingat, jika saat ini Pangkalpinang butuh pemimpin dengan kecepatan eksekusi kebijakan terukur. Cepat beradaptasi ketika terpilih juga perlu menjadi pertimbangan, ini agar kemakmuran rakyat cepat direalisasi. “Insyaallah kekuatan ini ada di Prof Saparudin dan Ibu kita yang bersahaja Dessy Irwansyah,” sambung Gandhi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *