Seputarbabel.com, Pangkalpinang – 29 Agustus 2024 adalah hari terakhir dibuka pendaftaran calon pasangan Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang. PDI Perjuangan pada Pilkada di Babel mulai lakukan konsolidasi pertama mereka. Rakercab 5 PDI Perjuangan Kota, jadi momentum pemenangan Pilkada itu. Agenda pemenangan Molen – Hakim akan berjanjut dengan seluruh partai koalisi pengusung.
Hadir langsung dalam Rakercab 5 ini, DPP PDI Perjuangan, seluruh pengurus DPD Babel hingga seluruh struktur DPC PDI Perjuangan di Kota Pangkalpinang. Maulan Aklil dan Masagus M Hakim (Molen – Hakim) terlibat langsung dalam kegiatan ini. Selain Hakim, hanya bakal calon Wakil Gubernur Babel Helyana ikut dalam agenda khusus internal kader dan pengurus.
Ditemui usai persamaan persepsi terkait pemenangan Pilkada untu struktur PDI Perjuangan ini. Wakil Bendahara Internal DPP PDI Perjuangan, Rudianto Tjen, pastikan konsolidasi akan melebar ke partai koalisi pengusung calon tunggal.
“Makanya kita harapkan bahwa ini adalah konsolidasi kita di internal dulu. Baru nanti kita, pak Wali (pasangan calon) bersama partai pengusung lainnya bersama – sama untuk konsolidasi,” jelasnya.
Ia berharap pemenangan Molen – Hakim diikuti tidak hanya oleh partai koalisi, ini karena selama menjadi Walikota banyak keberhasilan pembangunan. “Kita sama – sama kita suport, kita dorong, berikan saran dan masukan kita kepada pak Wali agar pak Wali bisa menang dengan mutlak,” ajak suami dari Prianti Anggrani ini.
Rutjen ingatkan jika agenda Rakercab 5 PDI Perjuangan Kota Pangkalpinang ini, adalah rapat koordinasi dengan struktur se Pangkalpinang. “Kita undang untuk menyampaikan persamaan persepsi kita di Pilkada, karena kita sudah punya calon walikota dan wakil walikota. Kita semua sudah jelas (strategi) bagamana Molen – Hakim menang,” tegasnya.
Molen – Hakim dipastikan jadi pasangan calon pertama sebagai calon tunggal. Ini diakui Molen bukan langkah mudah awali kontestasi pilkada. Karena menggalang dukungan itu harus keluarkan tenaga dan biaya. Tapi, DPP PDI Perjuangan meminta Molen rangkung semua parpol di DPRD. Sebagai petugas partai Molen pun wajib menjalankannya.
Alhasil, kerja – kerja politik itu akhirnya terealisasi setelah Ia bersama Hakim ‘roadshow’ yakini partai – partai koalisi pengusung mereka. “Saya dan dokter Hakim mohon doa restunya seluruh masyarakat untuk kami. Mohon dukungannya agar kami bisa terpilih kembali menjadi Walikota Pangkalpinang,” pinta Molen.
Perlu diketahui, menjadi calon tunggal membutuhkan legitimasi lebih besar, jika dibanding melawan pasangan calon. Tapi Molen – Hakim berharap dengan begitu, tidak melahirkan lawan baru apabila terpilih. “Satu lawan, satu musuh pun terlalu banyak, tidak ada musuh itu lebih baik,” jawab Molen.
Bagi Molen banyaknya kandidat pada awal proses kandidasi Pilwako, mereka semua adalah sahabat membangun Kota Pangkalpinang. “Kita rangkul (mereka
para kandidat) semua, kita teman. Kita sudah satu persepsi, bagaimana kita menciptakan kesejahteraan kemakmuran untuk Kota Pangkalpinang,” jawab Molen.
Bagi Molen – Hakim legitimasi dan legisi yang mereka miliki dari hasil survei tidak boleh menjadikan mereka lupa daratan. Karena kerja pemenangan tetap harus dilakukan, agar proses demokrasi tetap berjalan. “Namun kita tidak jumawa, tidak lantas sombong, partai pengusung kita harapkan bekerja maksimal. Maka kita harapkan semua berperan,” pinta Molen.