Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Jadi Kebebasan Finansial (financial freedom) itu, istilah bagi mereka yang aman secara pendapatan. Tidak sekalipun khawatir dalam penuhi kebutuhan hidup maupun beban pengeluaran apa pun. Bagi Erzaldi Rosman financial freedom menjadi cita – cita untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Mempunyai pendapatan aktif dan terus mencari sumber pendapatan pasif lewat berbagai pola kerjasama usaha hingga investasi. Lalu pemerintah mendorong masyarakat agar miliki keberlangsungan hidup lebih mapan dan mandiri di masa depan. Hingga saat ini, metode ini terus digaungkan oleh Erzaldi Rosman.
Kepada wartawan di Rosman Djohan Institut Erzaldi menjelaskan masyarakat mapan dan mandiri bukan hal mustahil. Karena secara ekonomi makro, lewat sumber daya yang dimiliki Babel punya potensi untuk menjadi financial freedom.
“Daerah kita begitu potensial, hanya perlu mengokohkan hal tersebut sehingga bisa menjadi pendapatan aktif serta pendapatan pasif dan kita hanya perlu memulai untuk mewujudkannya, tentu harus dimulai dari skala mikro,” papar suami dari Melati ini.
Babel tidak hanya terkenal miliki sektor pertambangan. Sumber daya melimpah dari hasil laut, pertanian, perkebunan dan berbagai sektor pariwisata yang tidak ada di daerah lain. Sayangnya sumber daya tersebut tidak dioptimalkan untuk dikelola dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup masyarakat Babel.
“Hal yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan sinergitas antara pendapatan aktif dan pendapatan pasif. Artinya pendapatan yang berasal dari employee (bekerja, red), self employee ditambah pendapatan yang berasal dari business, Investment. Diibaratkan seperti kursi yang memiliki empat kaki yang tegak dan kokoh,” terang mantan Wakil Bupati dan Bupati Bateng dua periode ini.
Erzaldi pun menginginkan Babel memiliki asset berbentuk saham aktif dikancah Internasional dengan metode Cash flow Quadran. Dengan begitu sehingga Babel menjadi Pelopor kemandirian ekonomi di Indonesia memberikan kontribusi nilai tambah untuk negara, bukan sebaliknya.
Sedikit demi sedikit kita upayakan untuk melepaskan diri dari ketergantungan Tambang dan support dari pemerintah pusat. Selain variabel pertama tadi, kita juga punya variabel kedua dalam bentuk Masterplan.