Bangka,Seputarbabel.com — Isu defisit anggaran yang sempat menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Kabupaten Bangka, terutama menjelang Pilkada 2024 lalu, kini berubah drastis. Kondisi keuangan daerah yang dulunya dinilai bermasalah, kini menunjukkan perbaikan signifikan di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Bangka, Isnaini, S.Tr., S.H., M.M.
Tak hanya berhasil menutup persoalan defisit, kabar terbaru menyebutkan bahwa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) di kas Pemerintah Kabupaten Bangka justru mengalami peningkatan. Fenomena ini menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya tokoh masyarakat Bangka, Gustari, yang sejak awal konsisten mengkritisi persoalan keuangan daerah.
Dalam keterangan resminya kepada media, Senin (28/4/2025), Gustari menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pj Bupati Isnaini atas kinerja luar biasa dalam mengelola keuangan daerah.
“Terima kasih banyak kepada Bapak Pj Bupati Isnaini atas peran, jerih payah, dan pengorbanan beliau dalam menyelamatkan keuangan Pemerintah Daerah Bangka. Bahkan, pelaksanaan pemilu ulang pun dapat berjalan dengan baik sesuai rencana tanpa kendala anggaran,” ujar Gustari.
Menurutnya, perubahan positif ini menjadi bukti nyata bahwa persoalan defisit yang sempat digembar-gemborkan bukanlah sesuatu yang tidak dapat diselesaikan, asalkan ditangani dengan profesionalisme dan berpegang pada prinsip tata kelola keuangan yang baik.
Gustari menilai Isnaini berhasil menunjukkan bahwa sistem pemerintahan dan pengelolaan anggaran yang disiplin, transparan, dan taat hukum mampu menjadi kunci dalam memperbaiki kondisi keuangan daerah. Ia juga menegaskan pentingnya kesinambungan prinsip-prinsip tersebut ke depan.
“Harapan saya, siapa pun yang nantinya akan menggantikan beliau, harus tetap berpegang teguh pada sistem dan aturan hukum yang berlaku. Ini penting agar capaian positif yang sudah diraih tidak kembali mundur,” katanya.
Lebih lanjut, Gustari menyentil bahwa seharusnya masyarakat Bangka merasa malu jika justru pejabat dari luar daerah seperti Isnaini yang mampu membereskan masalah keuangan yang selama ini dianggap pelik.
“Kita harus malu, karena orang luar Bangka saja bisa mengelola keuangan daerah kita dengan baik. Padahal sebelumnya, isu defisit terus dijadikan alasan untuk segala macam hambatan. Sekarang, defisit hilang, malah Silpa bertambah. Ini menunjukkan bahwa yang diperlukan bukan sekadar wacana, melainkan kemauan untuk memperbaiki,” tegas Gustari.
Gustari pun mengingatkan bahwa keberhasilan Isnaini dalam memperbaiki keuangan daerah seharusnya menjadi fondasi kuat untuk membangun Bangka yang lebih sejahtera di masa depan.
“Jangan hanya bangga dengan saldo Silpa yang menumpuk. Gunakan itu untuk investasi pembangunan jangka panjang, memperbaiki pelayanan publik, dan mengatasi masalah sosial yang masih ada,” pesan Gustari.
Dengan Pilkada 2025 yang sudah di depan mata, masyarakat Bangka diharapkan semakin cerdas dalam memilih pemimpin. Gustari mengajak semua pihak untuk belajar dari pengalaman ini, bahwa kerja nyata lebih bermakna ketimbang sekadar janji manis politik.
“Mari kita jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran penting. Kita butuh pemimpin yang berani, jujur, dan kompeten. Pemimpin yang mampu membawa Bangka keluar dari masalah, bukan sekadar memperbanyak alasan,” tutupnya.