Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Lembaga Swadaya Masyarakat Front Jaga Babel (FJB) Provinisi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mendukung ditutupnya lokalisasi Teluk Bayur. Dukungan ini disampaikan setelah Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil, berencana menutup lokalisasi tersebut. Dimana rencana Walikota yang akrab disapa Molen ini akan merapikan kawasan lokalisasi Teluk Bayur secara bertahap menjadi kampung ibadah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah FJB Babel, Akhmad Samsi menyampaikan ini kepada wartawan Minggu (2/2/2020) sore tadi. “Kami dari Ormas Front Jaga Babel mendukung penuh rencana Pemkot Pangkalpinang untuk menutup lokalisasi Teluk Bayur,” ungkap pria yang akrab disapa Abie Akcik.
Menurutnya dukungan ini sangat wajar, karena pernyataan Walikota Molen pasca terjadinya human traficking. Terlebih lokalisasi juga menimbulkan berbagai hal yang meresahkan masyarakat. Ditambah lagi kejadian tersebut bukan kali pertama terbongkar ke publik. “Kejadian itu tentu akan merusak citra Kota Pangkalpinang. Bagaimana bisa Pangkalpinang menjadi Kota Beribu Senyuman jikalau masih saja dipertahankan tempat seperti itu,” papar Akcik.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FJB Kota Pangkalpinang, Adi Putra akan mengawal rencana Wako Molen terkait penataan dan penutupan lokalisasi Teluk Bayur. “Kami dari DPC FJB Kota Pangkalpinang sangat mendukung dan siap mengawal rencana pak walikota untuk menutup lokalisasi Teluk Bayur dan saya yakin mayoritas masyarakat maunya seperti itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika memang benar rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menata kawasan itu menjadi kampung ibadah. Tentu akan menjadi daya tarik dan diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru. “Seperti ini yang diharapkan masyarakat apalagi tempat tersebut dijadikan kampung ibadah otomatis bisa menjadi daya tarik wisata, pokoknya lanjutkan pak molen, tutup saja (Teluk Bayur),” tegasnya.