Saat ini ada sekitar 27 santri yang sedang belajar di Pondok Tahfiz ini, dimana saat ini anak-anak yang belajar masih menginap di rumah masing-masing. Hanya saat pembelajaran datang ke musala. Dimana kurikulum yang diterapkan yakni kurikulum tahfiz.
Ketua Yayasan Nurul Malik, Ustaz Zulfikar mengatakan, mereka memulai pembangunan untuk tempat pembelajaran tahfiz ini sejak satu tahun silam. Hal ini mereka lakukan agar tidak mengganggu Jemaah yang beribadah di Musala.
“Santri belajarnya pagi dan habis maghrib, lalu pulang ke rumah masing-masing karena belum ada tempat. Nanti setelah bangunan selesai rencananya yang dari jauh itu akan di asrama di sini,” katanya, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, Pondok Tahfiz Nurul Malik ini sudah berdiri sejak sembilan tahun silam yang diawali dengan kegiatan belajar mengaji untuk anak-anak di sekitar. Namun, dalam satu tahun ini mulai pembelajaran untuk Tahfiz.
Diakuinya, jika pembelajaran tetap dilakukan di Musala dinilai kurang optimal, karena musala ini juga dimanfaatkan Warga untuk beribadah.
“Belajarnya masih di musala Nurul Malik, karena ini Program Tahfiz banyak anak-anak, takutnya mengganggu jemaah yang mau beribadah. Akhirnya tanah kosong itu kita bangun untuk bangun gedung di sebelah musala,” katanya.
Ia bersyukur menerima bantuan dari PT Timah Tbk, sehingga pihaknya bisa melanjutkan pembangunan gedung Pondok Tahfiz Nurul Malik.
“Bantuan ini untuk melanjutkan pembangunan gedung dua lantai ini. Dimana dana pembangunan merupakan swadaya masyarakat dan bantuan dari beberapa pihak. Kami sangat bersyukur adanya bantuan dari PT Timah Tbk,” sebutnya.
Ia menyebutkan, dengan adanya pondok Tahfiz Nurul Malik ini diharapkan dapat menciptakan generasi qurani. “Tujuan kita mendirikan Pondok Tahfiz ini agar anak-anak tidak buta baca Alquran dan menyiapkan generasi yang Qurani ini,” tandasnya. (rill/red)