Seputarbabel.com, Pangkalpinang – PT Timah Tbk didatangi anggota Komisi VII DPR RI melalakukan kunjungan spesifik (Kunspek) Sabtu (31/1/2020) kemarin. Di pertemuan dengan para legislator tadi Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, memaparkan terkait pertambangan terintegrasi mereka. Riza juga menjelaskan berbagai kebijakan PT Timah Tbk dalam merangkul masyarakat.
Hadir dalam juga Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah, dalam pertemuan tersebut. Dimana dari bandara rombongan Komisi VII DPR RI ini, melakukan pertemuan dengan Direksi di Graha Timah, kantor pusat PT Timah. Di acara ini Dirut mengawali sambutan yang juga memaparkan berbagai kegiatan penambangan yang terintegrasi.
Kemudian Riza juga menceritakan terkait masalah aktivitas pertambangan ilegal di IUP PT Timah Tbk yang mencapai 5000 unit, recovery tambang ilegal sampai soal rendanya kesadaran masyarakat. Ia pun menyampaikan PT Timah Tbk memiliki 5 kapal eksplorasi agar dapat memastikan untuk potensi produksi dalam rencana tambang.
Tidak hanya melakukan eksplorasi darat dan laut, selanjutnya dalam pengolahan dan pemurnian PT Timah terus berupaya agar mampu memaksimalkan produksi. Caranya dengan peningkatan teknologi di proses pengolahan hingga peleburan, tentu saja dengan proses hilirisasi yang terus dikembangkan.
Perlu diketahui PT Timah telah memiliki teknologi pengolahan untuk memproses tin slag hasil peleburan di tahun 2019. Tahun ini teknologi peleburan sedang dibangun agar dapat memproduksi pasir timah dengan kadar rendah. Kebijakan PT Timah sejak akhir semester tahun lalu telah menahan penjualan guna pengaruhi harga timah dunia.
Riza juga menyampaikan soal rancangan peraturan daerah (raperda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil (RZWP3K). Akan bisa memunculkan potensi kerugian lantaran mengakibatkan 5 lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk sulit diproduksi padahal di lokasi ini potensi mineral logam timahnya mencapai Rp 20,5 Triliun.
Dari Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) dihadiri Dirjen Minerba, Bambang Gatot Aryono. Ia mengatakan saat ini produksi timah dua tahun terakhir sebesas 60.000 – 70.000 ton, dengan 150 ribu ton cadangan. “Sekarang kita sedang sikronisasi dan pembinaan tambang – tambang rakyat dan permasalahan soal lingkungan yang meninggalkan lubang bekas galian,” katanya.
Hadir langsung Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, seperti biasa ia pun memperkenalkan anggota komisi yang hadir. “Dalam menjalankan tugas komisi VII sendiri melakukan pengawasan. Saat ini kita akan membahas terkait masalah mengenai pertambangan khususnya timah,” kata anggota fraksi Nasdem ini.