Seputarbabel.com Pangkalpinang – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang melalui Dinas Pedidikan dan Kebudayaan (Dikbud) masih mengevaluasi dan menunda proses pembelajaran tatap muka. Satuan pendidikan pun didorong melakukan inovasi dan kreatifitas dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di era pandemi COVID-19. Ini dilakukan, lantaran mempertimbangkab perkembangan penyebaran COVID-19 Kota Pangkalpinang berada di zona merah.
Kepala Dikbud Kota Pangkalpinang Eddy Supriyadi mengatakan kepada media ini Kamis (6/1/2021) sore. Mengingat penting bagi perkembangan psikologi anak didik, pihak Dikbud pun terus merangkum berbagai formula metode KBM pada masa COVID-19. “Formula ini yang lagi kita upayakan, inovasi dan kreatifitas pembelajaran saat (pandemi COVID-19) ini perlu di cari jalan terbaik,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan peran orang tua di masa pembelajaran daring, harus memberikan waktu luang untuk anak didik. Jangan justru membiarkan anak lebih asik bermain ke arah negatif bagi perkembangan dan mengganggu prilaku sosial anak. “Sudah pasti pendidikan terbaik adalah lingkungan keluarga, utamanya para orang tua. Mereka tahu perkembangan anak – anak mereka mulai dari lahir kecil sampai besar,” himbau Eddy.
Surat terkait penundaan tatap muka kepada kepala satuan pendidikan tingkat PAUD/TK, SD dan SMP Negeri maupun Swasta telah dilayangkan 4 Januari 2021. Ini dibenarkannya, dalam surat tadi tertuang bukan hanya penundaan tapi juga agar evaluasi dalam menerapkan metode KBM tatap muka dalam diformulasikan. “Maka pembelajaran tatap muka perlu jangan sampai psikososial anak terganggu,” jawab pria yang akrab disapa Edo ini.
Tentu dengan mengedepankan konsep dasar Psikologi pendidikan, pihaknya akan terus mendorong satuan pendidikan melakukan inovasi dan kreatifitas KBM tatap muka. “Metode pembelajaran KBM kegiatan belajar mengajar yang simpel titik berat psikososial, pembangunan karakter, pengutan dan disiplin disaat tatap muka,” terang Edo.
Proses tatap muka dimaksut memang tidak mesti dilakukan dengan datang ke sekolah, namun tatap muka daring. Disini peran orang tua dalam mendampingi anak serta membantu mengontrol capaian pengajaran pada anak didik dapat terealisasi. “Proses pembelajaran memang dirangkum dibuat dengan daring dan teknologi,” sambungnya.
Melihat perkembangan penyebaran COVID-19 di Kota Beribu Senyuman ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatam muka akan dibuka. Kalau pun dibuka kembali, dipastikannya penerapan protokol kesehatan akan sangat ketat. “Polanya rasio siswa yang masuk dan penerapan prokes yang ketat,” tegas Edo.