11 Wilayah Laut Babel Akan Direhabilitasi PT Timah

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Sebanyak 1.920 unit artificial reef akan ditenggelamkan PT Timah Tbk sepanjang tahun ini. 11 lokasi wilayah perairan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menjadi titik rehabilitasi laut. Jumlah rumah ikan atau fish shelter tadi meningkat dua kali lipat dari tahun 2020 yakni 995 unit.

Reklamasi laut dilakukan PT Timah dalam bentuk penenggelaman artificial reef sejak 2016. Hingga 2020 PT Timah secara konsisten telah menenggelamkan 4.580 unit artificial reef dalam bentuk fish shelter dan transplantasi karang. Dimana 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang.

Ribuan unit artificial reef ditenggelamkan di wilayah operasional perusahaan seperti Perairan Matras, Perairan Tuing, Perairan Lampu, Tanjung Melala, Malang Gantang, Tanjung Ular, Perairan Karang Aji, Perairan Pulau Pelepas, Tanjung Kubu, dan Perairan Pulau Panjang.

Penenggelaman artificial reef ini merupakan komitmen PT Timah Tbk yang terus berjalan untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain itu, artificial reef ini akan menjadi tempat baru untuk ikan berkumpul dan diharapkan dapat menjadi wilayah tangkapan ikan baru bagi nelayan.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan kepada wartawan mengatakan peneggelaman artificial reef tidak hanya sekedar melakukan reklamasi. Melainkan sebagai upaya perusahaan mendukung wisata bawah laut. “PT Timah menerapkan kaidah penambangan good minning practice dan reklamasi ini bentuk komitmen yang terikat dalam kaidah tersebut. Hal ini untuk memaksimalkan keseimbangan eksositem pasca tambang,” paparnya.

Anggi mengatakan, tahun 2021 ini PT Timah menambah jenis reklamasi laut dengan melakukan restocking cumi dengan target melepas 20 ribu ekor anakan cumi. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan populasi cumi bangka. Karena banyak telur cumi menempel di fish shelter yang ditenggelamkan PT Timah namun tingkat mortalitasnya tinggi lantaran banyak predator ikan lainnya.

“Ini tahun pertama kita melakukan ini restocking cumi sebagai bentu pengkayaan populasi, karena kalau menetas secara alami telur cumi ini tingkat mortalitasnya tinggi. Karena di fish shelter itu banyak sekali telur cumi yang menetas,” jelas Anggi.

PT Timah memanfatkan sumber daya mineral di Laut Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau dengan tetap menjaga ekosistem laut. Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung, Indra Ambalika mengatakan upaya reklamasi laut yang dilakukan PT Timah terus menunjukkan perbaikan.

Selain bertambahnya jumlah wilayah penenggelaman, teknik yang dilakukan juga terus diperbaiki, selain itu jumlah artificial reef yang akan ditenggelamkan jauh lebih banyak. “Tahun 2021 ini ada beberapa lokasi baru, bentuk artificial reef yang akan ditenggelamkan juga dimodifikasi sesuai dengan kondisi perairan, intinya reklamasi laut PT Timah ini terus menunjukkan perbaikan,” katanya.

Indra menjelaskan, untuk natural recruitmen di lokasi fish shelter yang ditenggelamkan juga sudah cukup banyak sudah diatas 15 jenis ikan yang menempel, jenis keaneragamannya juga sudah memiliki nilai diatas 1. Reklamasi laut PT Timah di kawasan amdal cukup berhasil.

PT Timah menjadi pionir melaksanakan reklamasi laut yang dilakukan sesuai dengan rencana reklamasi yang telah disetujui Kementerian ESDM. “Tidak hanya menenggelamkan, tapi PT Timah juga melakukan pemeliharaan dan perawatan. Dengan reklamasi laut yang dilakukan dan terus diperbaiki, PT Timah berkomitmen untuk memperbaiki ekosistem laut,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *