Seputarbabel.com, Pangkalpinang – TINS Gallery & Boutique Resto resmi dibuka belum seminggu, Galeri UMKM dan Cafe Resto dibalut konsep heritage ini akan mendukung sektor pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). TINS Gallery memajang produk kreasi dari kreatifitas mitra binaan PT Timah Tbk. Selain gerai produk kain cual dan batik lokal juga memajang produk cinderamata yang berkelas internasional.
Berada di tengah Kota Pangkalpinang, TINS Gallery & Boutique Resto akan mendukung infratruktur destinasi wisata. Cagar budaya milik PT Timah Tbk ini, adalah Wisma Timah Satoe (Woonhuis Te Pangkalpinang), beralam Jl Jenderal Sudirman Nomor 20, telah dibuka untuk umum, dari pukul 10.00 – 21.00 WIB. “Agar lebih dari sekedar cagar budaya,” jelas Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani.
Galeri cinderamata dan produk UMKM lokal berkualitas bisa menjadi daya tarik wisatawan. Ditambah cafe resto dengan menu kuliner yang istimewa, interior dan outdour area instagramable. Maka lokasi ini menjadi persembahan baru PT Timah Tbk, untuk mengembalikan sektor pariwisata setelah turun drastis tahun ini. “Ini idenya PT Timah,” jawab Mochtar Riza.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi aset PT Timah adalah ide Riza, walau pun ia tidak mau membuka itu ke publik. Mulai dibangun 2018, setelah Juli 2019 selesai, rencana pembukaan awal tahun ini tertunda akibat pandemi Virus Corona Disease (Covid-19). “Padalah gedung yang punya sejarah, makanya kita kembalikan tampilannya seperti dulu,” cerita pria kelahiran 25 Juli 1968 ini.
Ia pun sehari penuh ‘ngantor’ di TINS Gallery, Kamis (29/7/2020), baru pulang sekitar pukul 20.00 WIB. Usai menerima berbagai alat tradisional masyarakat Babel dari Gubernur Erzaldi Rosman buat TINS Gallery. Secara bergantian ia pun merima tamu dan koleganya di Babel, selain berbincang di cafe resto, ia juga memperlihatkan memperkenalkan TINS Gallery. “Ini juga menjadi galeri UMKM,” kata Riza.
Ketika masuk ke TINS Gallery, kita akan mendapatkan berbagai produk cidera mata khas daerah. Dari mulai akar bahar, batu satam, pewter, gerai pakaian adat, kain cual dan batik daerah. Berbagai kerajinan tangan kreatif, produksi lokal dari mulai hiasan untuk interior ruangan dan kantor hingga berbentuk perhiasan. Semua itu bergabung dengan beberapa interior bernilai sejarah.
Jika anda berharap dengan cindera mata dalam bentuk banyak dan murah, sepertinya bukan TINS Gallery tempatnya. Karena kebanyakan produk cinderamata adalah kreasi produksi terbatas berkelas internasional. Tapi, cinderamata berbentuk perhiasan mungkin bisa menjadi pilihan untuk oleh – oleh bagi orang terdekat kita. Walau tidak banyak, sejarah pertimahan dan informasi mengenai program CSR PT Timah akan kita dapati di pintu masuk.
Dijelaskan Riza produk dari berbagai UMKM di TINS Gallery memang didominasi mitra binaan PT Timah. Produk tersebut harus berkelas dan mempunyai ciri khas daerah, adalah hasil dari pendampingan PT Timah. “Produk dari mitra binaan kita pamerkan, dimana sebelum produk ditampilakan mereka telah kita berikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dan keterampilannya,” jelas suami dari Elise ini.