Seputarbabel.com, Bangka Tengah – Koordinator Institute For Geoscieences and Natural Resources (IFGNR), Dr. Philip Schuette dari Jerman, Kamis (28/9/2017) pagi, menemui Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Dr. H. Erzaldi Rosman, SE., M.Si terkait rencana pilot project penelitian terhadap reklamasi lahan eks tambang timah di Babel.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Novotel Bangka, Kampung Dul, Pangkalanbaru, Bangka Tengah itu, didampingi Penghubung Pemprov Babel, Dr. Leyla Sari, Nurul Ichsan, dan Rusni, kepada Gubernur, Philip menyampaikan, sebelum melakukan komunikasi dengan Pemprov Babel, pihaknya sudah melakukan workshop di Pangkalpinang pada tahun 2015 silam.
Kemudian, di tahun Januari IFNR berdiskusi dan berkomunikasi dengan Pemprov Babel, yang selanjutnya berkomunikasi juga dengan kementerian ESDM. Dari diskusi dan komunikasi itu, maka lahirlah berbagai usulan, salah satunya adalah pilot project reklamasi ini.
“Kami adalah suatu organisasi yang berasal dari Jerman, yang telah melakukan kerjasama dengan Kementerian ESDM dan LSM Telapak. Penelitian yang akan kami lakukan ini, tentunya ada dorongan, karena beberapa kali reklamasi di eks tambang ini, selalu gagal. Jadi, apa problemnya. Yang akan kami teliti unsur tanah, unsur air, dan lain sebagainya,” ungkap Philip.
Data ini, nanti dilaporkan ke Kementerian ESDM, kemudian ESDM akan melakukan kebijakan, bagaimana dalam melakukan reklamasi yang baik dan benar.
“Proyek ini didanai oleh lembaga kami. Proyek ini melibatkan beberapa ahli dari IPB, ITB dan LSM Telapak. Jadi, arahnya adalah mencari model reklamasi yang tepat. Karena selama ini reklamasi itu di tanam ditinggal dan begitulah seterusnya. Juga tantangan lain, seringkali lahan reklamasi itu didatangi kembali oleh masyarakat dan ditambang lagi, akhir lahan itu rusak kembali,” terang Philip.
Mengenai lahan yang akan diteliti dalam Pilot Projec ini, adalah di lahan IUP PT Timah. “Ini kerjasama dengan PT Timah. Untuk awalnya dibiayai lembaga kami. Poyek ini direncanakan berjalan selama 2 tahun, dengan anggaran Rp2 miliar. Proyek ini, untuk 3 bulan awal tahap perencanaan fisik, kita libatkan ITB untuk pemetaan kawasan, analisis lingkungan dan sebagainya,” kata Philip.
“Berikutnya, juga melibatkan IPB untuk melakukan analisis terkait vegetasi disekitarnya, dan itu akan kita pilih tanaman apa yang akan kita tanam. Termasuk kita melibatkan LSM Telapak untuk melakukan kajian social, apa keinginan masyarakat, apa kebutuhan masyarakat, bagaimana kelanjutannya. Untuk penelitian ini, kita menggunakan lahan seluas 18 hektar milik PT Timah,” tambah Philip.
Setelah mendengar paparan dari Dr. Philip, Gubernur menyatakan dukungannya. Silakan, katanya untuk melakukan penelitian dengan pendampingan dari Penghubung Pemprov Babel ini.
“Harapan kita hasil dari penelitian ini, betul-betul bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Bangka Belitung, untuk melakukan panduan reklamasi di lahan eks tambang timah ini kedepan,” kata Gubernur.