Ruth Pelupessy, Aktris Tahun 70-an dari Pulau Bangka

 

Oleh: AHMADI SOFYAN
Penulis Buku/Pemerhati Sosial Budaya

ERA tahun 70-an, artis kelahiran Bangka ini selalu menghiasi layar lebar Indonesia. Ia beradu akting dalam berbagai film bergenre horror dengan Suzzanna dan Mieke Wijaya. Terakhir ia beradu akting bersama Dono, Kasino, Indro dalam film “Sabar Dulu Dong”.

DI TANAH kelahirannya sendiri di Pulau Bangka, namanya mungkin sangat asing bagi masyarakat. Penulis pun menelusuri jejak aktris kelahiran pulau Bangka ini melalui berbagai pemberitaan dan website yang ada di internet. Dalam dunia perfilman Indonesia, terutama di era 70 dan 80-an, sosok perempuan kelahiran Bangka, 27 April 1938 ini sudah sangat dikenal, apalagi dalam film horror. Ruth Pelupessy adalah anak sulung dari pasangan Jacob Pelupessy dan Christina Moniyung. Ia memiliki 3 orang adik yaitu Wangi Joda, Joyce Pelupessy dan Hanny Pelupessy.

Ruth Pelupessy memiliki darah keturunan Belanda dari ayahnya. Ayahnya adalah seorang Tentara Belanda, sedangkan ibunya adalah seorang PNS (ASN) di Pulau Bangka. Setelah ayahnya tewas pada tahun 1942 dalam perang melawan Belanda saat pendudukan Jepang di Pulau Bangka, Ruth dan ibu beserta 3 orang adiknya kemudian pindah ke Kota Bandung. Ruth akhirnya menempuh pendidikan di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) dan duduk sebangku dengan Rima Melati yang juga akhirnya menjadi Aktris Indonesia terkenal.

Ruth Pelupessy menikah dengan pria asal Manado bernama Ricahrd Turangan pada bulan Agustus 1960 di Kota Bandung. Setelah menikah, mereka memutuskan untuk pindah dan tinggal di Jakarta. Dalam pernikahan dengan suaminya ini, Ruth memperoleh 2 orang anak, Ricky Turangan dan Rory Turangan. Pada tahun 1960 itu juga, Ruth mendirikan usaha perabotan dari bambu dan rotan di kediamannya di Matraman Jakarta Timur. Bisnis yang ia geluti itu tergolong sukses hingga mampu memasarkan produknya dari Jakarta ke Bali. Usia pernikahan Ruth dengan Richard tak berlangsung lama, sebab pada tahun 1968, keduanya memutuskan untuk bercerai.

Debut di Model dan Film

Ruth Pelupessy memulai kariernya sebagai seorang model atau paragawati dengan bergabung dalam Indonesian Modelling Agency (IMA), pimpinan Non Kawilarang. Kemudian pada bulan November 1972, ia memulai debut film pertamanya dengan membintangi fim “Salah Asuhan” bersama Aktor kawakan Dicky Zulkarnaen. Film pertamanya ini ternyata berhasil mengangkat nama Ruth sebagai bintang baru dalam dunia perfilman Indonesia. Namun dari film “Salah Asuhan”, Ruth Pelupessy diisukan memiliki hubungan spesial dengan Dicky Zulkarnain karena salah satu adegan dalam film tersebut dijadikan fhoto mereka berdua sedang cium pipi. Namun akhirnya itu dibantah keduanya, sebab semua adegan yang ada difilm tersebut sesuai dengan arahan sang sutradara, Asrul Sani. Akibat pemberitaan tak sedap itu, status Ruth yang pada saat itu adalah Janda dijadikan bulan-bulanan gosip oleh pers dan berbagai media. Bahkan potret dirinya dengan Dicky Zulkarnain yang berciuman itu dipajang dalam beberapa majalah dan Koran mingguan.

Pada tahun 1973, kembali Ruth diminta membintangi beberapa film, diantaranya “Badai Remaja” “Takdir” dan “Tokoh”. Berkat aktingnya, pada tahun 1976, Ruth Pelupessy memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik. Penghargaan berupa Piala Citra ini ia peroleh berkat aktingnya dalam film “Rahasia Perawan” yang ia bintangi. Ruth banyak membintangi film bergenre horror, bersama Suzzanna dan Mieke WIjaya, ia dikenal sebagai sosok perempuan antagonis dalam dunia perfilman horor Indonesia.

Pada tanggal 25 Mei 1977, Ruth Pelupessy menikah dengan kekasihnya yang juga seorang aktor, Hendra Cipta. Namun pernikahan yang tidak memperoleh keturunan itu berakhir kandas pada bulan Januari 1979.

Tidak hanya aktif dalam dunia akting, pada tahun 1978, Ruth Pelupessy bersama sahabatnya, Menuk Hirawan, memamerkan beberapa koleksi gaun hasil desain Ruth, yang dimuat di majalah Kartini dengan diberi nama Koleksi Ruth & Menuk. Ruth Pelupessy sempat menyatakan mengundurkan diri dari dunia akting setelah bermain dalam film “Perkawinan Nyi Blorong” (1983) yang beradu akting dengan Suzzanna, Ade Irawan, Soendjoto Adibroto, Clift Sangra dan Enny Beatrice. Sebelumnya pada tahun 1980, Ruth Pelupessy membintangi film “Pengabdi Setan” sebagai pemeran utama yang beradu akting dengan HIM Damsyik. Namun pada tahun 1989, Ruth Pelupessy sempat bermain lagi dalam film “Sabar Dulu Dong…!!”

Tak hanya yang disebutkan diatas, dalam penelusuran Penulis, ternyata perempuan kelahiran Bangka ini telah membintangi puluhan film sepanjang hayatnya. Yaitu: “Salah Asuhan” (1972), “Timang-Timang Anakku Sayang” (1973), “Badai Remaja” (1973), “Takdir” (1973), “Tokoh” (1973), “Dimadu” (1973), “Benyamin Si Abunawas” (1974), “Neraka Perempuan” (1974), “Mistery in Hongkong” (1974), “Jangan Biarkan Mereka Lapar” (1974), “Tetesan Air Mata Ibu” (1974), “Ali Baba” (1974), “Arwah Penasaran” (1975), “Rahasia Perawan” (1975), “Ganasnya Nafsu” (1976), “Ranjang Siang Ranjang Malam” (1976), “Antara Surga dan Neraka” (1976), “Bungalow di Lereng Bukit” (1976), “Sembilan Janda Genit” (1977), “Kugapai Cintamu” (1977), “Salah Asuhan” (1977), “Papa” (1977), “Gersang Tapi Damai” (1977), “Garis-Garis Hidup” (1977), “Ali Topan Anak Jalanan” (1977), “Rosita” (1977), “Cacat Dalam Kandungan” (1977), “Dua Pendekar Pembelah Langit” (1977), “Puber” (1978), “Bulu-Bulu Cendrawasih” (1978), “Kisah Cinderella” (1978), “Pengabdi Setan” (1980), “Sundel Bolong” (1981), “Dukun Ilmu Hitam” (1981), “Membakar Matahari” (1981), “Remang-Remang Jakarta” (1981), “Ira Maya Putri Cinderella” (1981), “Detik-Detik Cinta Menyentuh” (1981), “Nyi Blorong” (1982), “Perkawinan Nyi Blorong” (1983) dan film terakhirnya adalah “Sabar Dulu Dong…!” (1989) yang beradu akting dengan Dono Kasino dan Indro.

Duka Perfilman Indonesia

Setelah lama tidak muncul dalam kancah perfilman dan pemberitaan, tiba-tiba kabar mengejutkan, aktris yang dikenal sebagai salah satu Ratu Horor Indonesia, Ruth Pelupessy meninggal dunia di kediamannya di Kayu Manis Matraman Jakarta pada tanggal 21 Oktober 1996 dalam usia 58 tahun. dunia perfilman pun berduka dan Ruth Pelupessy sang aktris kelahiran Pulau Bangka ini dimakamkan di TPU Kampung Kandang Jagakarsa, Jakarta. Keponakan Ruth Pelupessy juga ada yang aktif dalam dunia intertainment, seperti Thomas Djorghi dan Sultan Djorghi.
Selamat Jalan Ruth Pelupessy, karya dan kiprahmu dalam perfilman Indonesia akan tercatat dalam sejarah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *