Rudiyansah Dorong Terobosan Investasi Baru 

Kabag Ekonomi Kabupaten Bangka, Rudiansyah, Foto: Jazz

Bangka,Seputarbabel.com – Ekonomi Provinsi Bangka Belitung (Babel) saat ini menghadapi tantangan berat akibat menurunnya daya beli masyarakat dan resesi ekonomi yang sedang berlangsung. Dua sektor utama yang menggerakkan ekonomi di Kabupaten Bangka dan Babel secara umum adalah investasi dan belanja masyarakat, khususnya belanja para karyawan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan tenaga kontrak.

Rudiyansah, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka, pada Kamis (5/9/2024), mengungkapkan bahwa mayoritas belanja di pasar UMKM di Babel Khusunya Kabupaten berasal dari ASN dan tenaga kontrak. Namun, kondisi resesi saat ini sangat mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat.

“Saat ini, peredaran uang di Bangka sangat rendah, bahkan sudah mengarah pada peningkatan angka kemiskinan,” ujarnya. “Lemahnya daya beli masyarakat berdampak langsung pada sektor UMKM, yang pasar utamanya terdiri dari karyawan swasta, karyawan BUMN, ASN, dan tenaga kontrak, serta kelompok petani, buruh, dan nelayan.”

Rudiyansah juga menyoroti bahwa para petani di Babel tengah menghadapi tekanan berat dengan turunnya harga sawit dan komoditas lada. “Dengan luas lahan yang semakin berkurang, kondisi ini sulit diantisipasi. Untuk memulihkan keadaan, diperlukan upaya ekstra keras sambil menunggu regulasi dari pemerintah pusat terkait sektor tambang dan keuangan daerah,” jelasnya.

Mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangka, Rudiyansah mengungkapkan bahwa penurunannya tidak terlalu besar. Namun, tingginya biaya belanja pemerintah daerah mengganggu sektor PAD. “Untuk meningkatkan PAD, kita harus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan menarik investasi. Mengandalkan yang ada saat ini tidak akan cukup untuk mengatasi persoalan keuangan daerah,” tambahnya.

Ia juga mengakui bahwa kegiatan investasi di daerah sangat lambat, bahkan Babel termasuk provinsi terendah dalam hal investasi. “Diperlukan terobosan baru untuk menarik investasi agar masuk ke Babel,” ujarnya.

Rudiyansah menekankan pentingnya peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel dalam mendorong masuknya investasi. “Pemprov harus proaktif memfasilitasi setiap investor yang ingin berinvestasi di kabupaten atau kota. Pemprov punya kekuatan untuk melakukan itu, dan daerah-daerah harus terbuka menerima investasi,” pungkasnya.

Dengan berbagai tantangan ini, langkah konkret untuk memperkuat ekonomi daerah melalui peningkatan investasi menjadi sangat mendesak. “Pemerintah daerah diharapkan mampu berkolaborasi lebih baik untuk menarik minat para investor guna memperbaiki kondisi ekonomi yang ada,” kata Rudiansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *