Reklamasi Bekas Tambang Timah Bakal Dijadikan Lahan Budidaya Tanaman Sagu

PANGKALPINANG, seputarbabel.com – Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung gandum, membuat negara ini harus mengimpor terigu untuk kebutuhan penuhi kebutuhan masyarakat dalam membuat kue, mie, dan pangan.

Dapat dibayangkan, jika impor tersebut dihentikan dan diganti dengan sagu yang merupakan produk lokal, maka Indonesia bisa menghemat impor terigu sebesar Rp13 triliun per tahun. Tanaman ini juga bisa menjadi alternatif pangan nasional.

Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen TNI Doni Monardo saat kunjungannya ke Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pembahasan Upaya Percepatan Penanganan Covid-19, menyampaikan masukan tentang pemanfaatan lahan reklamasi wilayah bekas tambang timah untuk dijadikan program pengembangan tanaman sagu dari Babel.

“Mudah-mudahan reklamasi wilayah bekas tambang timah bisa dilakukan dengan program tanaman sagu,” ungkapnya, Kamis (18/03/2021).

Dikatakan Letjen TNI Doni Monardo, hal ini dilakukan untuk menjaga Babel agar tidak mengalami kekeringan ketika musim kemarau dan juga musim hujan tidak kebajiran, karenanya akan lebih baik jika dilakukan antisipasi dengan penanaman pohon, sehingga masukan ini harus segera dilakukan.

“Pak Gubernur dapat membuat peraturan gubernur yang kemudian ditingkatkan menjadi peraturan daerah tentang penanaman sagu, termasuk manajemen tanaman sagu,” ungkapnya.

“Tidak menutup kemungkinan, Babel bisa dibranding menjadi daerah penghasil sagu seratus persen sagu yang tidak menggunakan bahan kimia,” tambahnya. (rill/timah/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *