PANGKALPINANG, seputarbabel.com – Wandi tak menyangka buah hatinya Muhammad Alfarizi akhirnya bisa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Kondisi anaknya yang berusia empat bulan itu tak seperti anak seumurannya, lingkar kepalanya lebih besar.
Kondisi anaknya ini memang sudah diketahui saat berusia satu bulan lebih, bahkan Ia dan istrinya sudah sempat membawanya ke Puskesmas, namun diminta untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit.
Sayangnya, dengan kondisi keuangan yang tak beruntung, Ia tak mampu membawa Muhammad Alfarizi ke rumah sakit lantaran tak memiliki biaya. Namun, lingkar kepala Alfarizi semakin membesar.
“Dari lahir memang sudah besar kepalanya, terus membesar sampai usia 40 hari itu makin bertambah besarnya. Kami bawa ke Puskesmas, disuruh rujuk ke rumah sakit. Cuma karena tidak ada biaya jadi saya tunda dulu bawa ke rumah sakitnya,” kata Wandi.
Kondisi anaknya memang semakin sering rewel bahkan hanya bisa berbaring ke satu sisi saja. Ia pun tak bisa berbuat banyak, beberapa kali mencoba pengobatan tradisional. Namun, belum juga menujukkan perbaikan.
“Dari Puskesmas itu memang dibilang enggak wajar lingkar kepalanya, takut ada cairan atau pembengkakkan. Waktu dimandiin istri saya cekung kepalanya bertingkat, rewel terus kepalanya enggak bisa miring sebelah,” ceritanya.
Keresahan Wandi sedikit terobati tatkala tim CSR PT Timah Tbk mendatangi kediamannya, untuk mengajak ia memeriksakan kondisi kesehatan anaknya ke rumah sakit.
“Kami terkejut juga ada yang datang bilang dari PT Timah Tbk, nanya-nanya kondisi anak. Terus ditawari untuk dibawa ke rumah sakit, kami sebagai orang tua yang memang itu maunya. Cuma karena tidak ada biaya, Alhamdullillah PT Timah mau biayai rumah sakitnya,” kata Wandi.
Akhirnya, Muhammad Alfarizi dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pangkalpinang dan menjalani perawatan selama tiga hari. Menurut keterangan medis, memang ada cairan di kepalanya.
“Dijemput dan diantar sama PT Timah Tbk ke rumah sakitnya, diperiksa sama dokter anak. Lalu anak kami dirawat tiga malam empat hari, kondisinya sudah lumayan. Kata dokter memang ada cairan di kepalanya. Sekarang sudah pulang, tinggal nanti kontrol,” katanya.
Ia bersyukur dan lega sudah mengetahui kondisi penyakit yang diderita buah hatinya.
“Alhamdullillah sudah lega tau apa sakitnya, terimakasih banyaklah kepada PT Timah Tbk yang sudah mebantu anak kami, membiayai rumah sakitnya. Kami sangat terbantu sekali dengan respon cepat dari PT Timah Tbk,” kata dia.
Ia bahkan sebelumnya tak tahu darimana PT Timah Tbk mendapatkan informasi tentang kondisi anaknya. Menurutnya, PT Timah Tbk telah sigap membantu mereka.
“Kami juga tidak tahu PT Timah Tbk tau darimana kalau anak saya sakit, semoga PT Timah Tbk tetap jaya dan maju terus. Jadi semakin banyak orang-orang seperti kami ini,” tutupnya. (rillis/red)