Penemuan Tengkorak di Merawang, Diduga Warga yang Hilang 11 Bulan Lalu

Tim Inafis Polres Bangka saat lakukan indentivikasi penemuan tangkorak di desa Jedah Bahrin, Merawang,Foto Ist

Bangka, Seputarbabel.com – Warga Desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, dihebohkan dengan penemuan tengkorak manusia di kebun milik H. Sumar Toyib pada Rabu (18/9/2024) pagi. Tengkorak serta tulang belulang tersebut diduga kuat milik Zainudin, warga Desa Balunijuk yang dilaporkan hilang sejak Oktober 2023.

Kepastian ini diperoleh setelah Rasid, ayah Zainudin, mengenali tanda-tanda pada tengkorak, terutama lubang di bagian belakang kepala yang dimiliki anaknya sejak lahir. Selain itu, kondisi gigi depan yang jarang semakin meyakinkan keluarga bahwa tengkorak tersebut adalah milik Zainudin.

Kasi Humas Polres Bangka, AKP Era Anggraini, seizin Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka, menjelaskan bahwa penemuan tengkorak tersebut berawal pada Kamis, 12 September 2024, ketika Amir, seorang pekerja di kebun tersebut, secara tidak sengaja menemukan tengkorak kepala saat sedang menebas lahan.

“Awalnya, Amir mengira tengkorak itu adalah kepala monyet. Namun, satu minggu kemudian, tepatnya pada Rabu (18/9), rekannya Toyib menemukan bagian tulang kaki manusia sekitar 40 meter dari lokasi penemuan tengkorak,” ungkap AKP Era, Kamis (19/9/2024).

Polisi bersama Warga mendatangi tempat penemuan Tangkorak, di Desa Jeda Bahrin,Foto: Ist 

 

Setelah penemuan tersebut, warga melaporkan kejadian ini kepada Ketua BPD Balunijuk dan Bhabinkamtibmas setempat. Menanggapi laporan tersebut, Polres Bangka segera mengirimkan Tim Inafis untuk melakukan identifikasi di lokasi penemuan.

“Setibanya di tempat kejadian, petugas menemukan lebih banyak bagian tulang, termasuk sepasang tulang betis dan dua tulang paha. Tulang-tulang ini sudah mengalami pengeroposan akibat tertimbun tanah dan terkena cuaca, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” jelas AKP Era.

Lebih lanjut, AKP Era menyampaikan bahwa pihak keluarga menolak untuk melakukan otopsi guna memastikan identitas korban. Keluarga Zainudin memilih untuk mengikhlaskan kejadian ini dan telah membuat surat pernyataan yang menolak laporan polisi serta otopsi, dengan mengakui identitas korban berdasarkan tanda fisik yang ditemukan.

“Setelah proses identifikasi selesai, tengkorak dan tulang belulang diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Meski pihak keluarga telah menerima kondisi ini, kepolisian masih menunggu arahan lebih lanjut terkait langkah berikutnya dalam kasus ini,” tutup AKP Era.

 

 

Hms Res Bangka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *