Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Kini Pilkada ulang 2025, telah masuk tahapan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon (Paslon) Perseorangan, 6 Maret – 23 Juni 2025. Kini, waktu untuk kandidat dari jalur independen (perseorangan) mendaftar dukungan ke KPU. Pilwako 2025, Eka Mulya – Ratmida Dawam optimis penuhi syarat dukungan 10 persen dari 164.330 jumlah DPT Pilwako 2024.
Paslon dengan tagline Merdeka (membangun bersama Ratmida – Eka) ini optimis penuhi syarat dukungan calon perorangan. Mereka menyiapkan lebih dari 16.433 dukungan yang sudah divalidasi terlebih dahulu. “8 sampai 13 Maret waktu mendaftar dukungan, artinya 12 Maret paling lambat kita akan daftar. Kita optimis karena sebelum dijadikan syarat dukungan, tim kita sudah lakukan validasi,” kata Ketua Tim Pemenangan Merdeka, Sarpin.
Validasi dilakukan kepada setiap dukungan (e-KTP), walau pun satu KK. Baru selanjutnya tugas tim lain menginput data menjadi file dukungan. “Kita bekerja memang banyak tim kecil, setelah tim menerima dukungan KTP, tidak langsung jadi jadi syarat dukungan tapi ada tim lain melakukan validasi dulu,” cerita Sarpin.
Ditanya kenapa tagline Merdeka menyebut Bacalon Wakil Walikota, Ratmida Dawam terlebih dahulu. “Ini bentuk penghargaan kami kepada perempuan, bentuk hormat kami pada tokoh senior. Kalau Paslon diusung itu Eka – Ratmida, Eka Bacalon Walikotanya, tapi mereka berdua satu kesatuan,” jelas Sarpin.
Sementara Ratmida ditemui di Rumah Aspirasi Posko Merdeka mengatakan, jika awal tidak mau mencalonkan diri. Namun pasca calon tunggal kalah, Ia diminta para relawan Kotak Kosong. “Jadi memang dari awal saya mau maju bukan sebagai Walikota tapi Wakil, kalau saya sebenarnya sudah cukup,” ungkapnya.
Ia memastikan setelah menerima untuk dicalonkan, syaratnya memang dia bukan sebagai Walikota. Karena mereka mayoritas adalah pegiat kotak kosong pada Pilwako 2024. “Saya bilang, ikak lah (Eka Mulya), Calon Walikota, jangan nek nyari – nyari agik. Ikak minta ku, sekarang ku pulik minta ikak. Kawan – kawan semua juga saat tuh setuju kalau pak Eka,” cerita Ratmida.
Memang proses, setelah dia mewacanakan Eka sebagai Cawako Merdeka, tidak langsung diterima. Setelah diskusi diantara para pegiat tim relawan Kotak Kosong, serta perenungan baru Eka Mulya pun bersedia. “Baru kita berproses, memilih jalur independen (perseorangan), mulai turun dan bertemu langsung warga untuk minta dukungan, sampai hari ini,” tutur Ratmida.
Sehingga, ikut atau tidaknya mereka sebagai peserta pada kontestasi Pilwako 2025. Bergantung pada syarat dukungan yang akan disensus oleh KPU Kota dinyatakan memenuhi syarat atau tidak. “Jadi kalau syarat dukungan calon perseorangan kita ditolak atau tidak memenuhi syarat maka kami tidak akan gunakan jalur partai politik,” tambah Ratmida.