
Laporan wartawan seputarbabel Belitung, Agung Septianis.
Tanjungpandan, seputarbabel awal musim pancaroba, tidak membuat nelayan jaring Tanjungpandan berhenti melaut hinga akhir Bulan Desember mendatang.
Nelayan Kapal jaring Tanjungpandan, Jul ( juragan ) yang beralamat di Jalan Air Saga, Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung ini mengatakan, memasuki musim pancaroba memang sangat mempengaruhi kegiatan nelayan. Pasalnya gelombang, arus kuat dan angin tak menentu menjadi penghambat untuk nelayan menangkap ikan
“Meski demikian,cuaca ekstrim tidak menyurutkan kami sebagai nelayan bisa bekerja untuk mencari hasil tangkapannya, karena melaut satu-satunya pekerjaan kami,” ujar Jul , ketika di temui awak media di pelabuhan Nusantara Tanjungpandan, pada Jum’at ( 14/12/2018 ) sekitar pukul 05.30 WIB.

Dalam beberapa perjalanan sebelumnya hasil tangkapan, setiap kali melaut, tambah Jul, saat ini lokasi tempat ia untuk menangkap ikan masih di wilayah perairan Belitung, dikarenakan berbahaya bagi nelayannya untuk terlalu jauh dalam mencari hasil tangkapannya, mengingat cuaca yang tidak mendukung, sehingga banyaknya kapal nelayan yang terparkir di pelabuhan perikanan Nusantara Tanjungpandan, tidak berani melaut.
“Yang terpenting hasil tangkapan bisa mengembalikan ongkos setiap kali melaut, alhamdulilah sampai saat ini rezki kita masih ada,” ujar Jul. Dalam proses
Abdul Rauf, yang biasa di sapa ( Bedul ) selaku wakil ketua forum peduli pasar ikan ( FPPI ), Pasar Kota Tanjungpandan mengatakan, meskipun memasuki musim pancaroba saat ini belum ada tanda-tanda untuk harga jual maupun stok ikan yang akan di jual berkurang.
“Meskipun sudah memasuki musim pancaroba hingga akhir Bulan Desember mendatang, semoga musim ini tidak mempengaruhi kelangkaan hasil tangkap nelayan maupun kenaikan harga jual, untuk Ikan” ujar peria berbadan gempal itu. ( 4G )