MUNTOK,Seputarbabel.com- Kantor DPC Partai Hanura Kabupaten Bangka Barat (Babar) versi Ketua Umum Oesman Sapta dan Sekjen Harry Lontung Siregar mulai hadir di jalan raya Jendral Sudirman Muntok samping stasiun pengisian LPG.
Pengurus DPD Partai Hanura Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Arief Ferdiansyah mengatakan kantor DPC Hanura Babar yang berada di jalan Jendral Sudirman Pal 2 Muntok merupakan versi Ketum Oesman Sapta dan Sekjen Harry L Siregar dan untuk pengurus DPD Hanura Provinsi Kep Bangka Belitung H Haryadi dengan Sekretaris Hengki yang mana sudah diakui Kemenkumham dan KPU.”Itu kantor untuk pengurus yang sah dibawah Pak Oesman Sapta dan Harry L Siregar, kalau kantor yang lain kami tidak mengakuinya,”ujarnya Sabtu (17/3).
Untuk masalah kantor menurut Arief, pihaknya tidak mau mempermasalahkannya karena yang penting legalitas kepengurusannya. Untuk kantor yang lama di kampung Culong diisi pengurus SK Oesman Sapta dengan Sekjen Syarifudin Suding namun itu tidak diakui Kemenkumham dan KPU karena pengurus DPP yang lama. Polemik ini bukan hanya terjadi di Babar, namun juga di DPD yang mana Alexander sudah dipecat Oesman Sapta masih menguasai kantor sehingga H Haryadi mendirikan kantor sendiri.”Kalau di Sipol KPU Babar Insyaallah dalam waktu dekat berubah,”ungkapnya.
Arief menambahkan, pengurus kantor lama yang di ketuai Markus tidak mengakui Oesman Sapta sebagai Ketum dan Harry L Siregar sebagai Sekjen. Mereka mengakui Daryatmo sebagai Ketum dan Syarifudin Suding sebagai Sekjen karena Oesman Sapta mereka lengserkan dengan Munaslub. Legalitas mereka masih mengambang menunggu hasi PTUN. Alexander sendiri sampai saat ini masih menguasai barang inventaris DPD Partai Hanura Babel seperti Ambulance dan mobil Pick Up Oesman Sapta yang seharusnya sudah diserahkan kepada Haryadi selaku ketua DPD Partai Hanura Provinsi Babel.
Berdirinya kantor di jalan raya Jend Sudirman lanjut Arief karena versi Daryatmo tidak mengakui H Haryadi sebagai Ketua DPD Partai Hanura di Babel dan itu dilontarkan sendiri oleh Ketua DPC Hanura Markus versi Ketum Daryatmo dan Ketua DPD Provinsinya Alexander.”Dengan demikian wajar saja kalo kita mempunyai DPC sendiri di Babar dibawah kepengurusan Haryadi sebagai Ketua DPD Partai Hanura Prov. Bangka Belitung yang sah dan legal yang Ketua Umumnya Pak Oesman Sapta dan Sekjennya Harry Lountung Siregar sesuai dengan SK Kemenkumham,”tandasnya.
Dinamika dua versi ini menurut Arief karena Sekjen Sarifudin Suding berupaya melengserkan Ketum Oesman Sapta dengan mengadakan Munaslub. Hasil Munaslub menunjuk Daryatmo sebagai Ketum dan Syarifudin Suding sebagai Sekjen. Upaya melengserkan Oesman Sapta didukung DPD Hanura Provinsi Babel pimpinan Alexander dan juga DPC Hanura Babar dipimpin Markus namun upaya itu tidak berhasil karena tidak diakui Kemenhumham dan KPU.”Dia (Markus) itu dibesarkan partai bukan sebaliknya, dia jadi Wakil Bupati karena diusung Hanura, sekarang setelah jadi Wakil Bupati malah memecat Pak Oesman Sapta namun gagal, apakah itu etika yang baik dalam berpolitik,”urainya.
Arief sendiri menilai dalam memimpin partai sudah seharusnya loyal terhadap partai karena itu suatu kewajiban. Pengurus memiliki kewajiban membesarkan partai dan jangan berpikir kalau tidak ada saya tidak mungkin besar. Karena politik itu dinamis setiap saat bisa berubah dan itu harus diterima.
Dengan dinamika yang terjadi menurut Arief jangan menjilat ludah kembali, kemarin ikut mendukung memecat Oesman Sapta sebagai Ketum, sekarang kasak kusuk ke DPP.” Saya tegaskan sekarang Hanura hanya ada satu dan sah yaitu dibawah kepemimpinan Ketum Pak Oesman Sapta dan Sekjen Harry Lontung Siregar intinya jangan ada dusta di antara kita, jabatan yang kita dapat saat ini karena diusung partai karena itu jangan koar-koar saya pendiri, saya yang berjuang saya paling berjasa, dewasalah dalam berpolitik,”ungkapnya.