Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Melakukan penambangan mineral logam timah, dengan biaya produksi lebih murah dan ramah lingkungan terus diupayakan. Bor Hole Mining, menjadi cara menambang timah, yang mengambil mineral tanpa membuka tanah. PT Timah Tbk memperkenalkan inovasi itu, dalan konferensi timah dunia.
Direktur Operasional dan Produksi PT Timah Alwin Albar dalam rilisinya, menerangkan ketika menghadiri Konferensi Timah Internasional ke 21. Bor Hole Mining ini berproduksi dengan prinsip dasar melakukan ore getting. “Yakni mengeluarkan bijih timah dari dalam tanah dengan tidak membuka lapisan atas,” dalam rilisnya dilansir laman kontan.
Sekitar 200 peserta berasal dari negara, perusahaan penghasil dan pengguna timah. International TIN Conference di Budapest, Hungaria tersebut digelar 23 – 25 April 2018. “Dampak positifnya adalah areal tambang menjadi kecil dengan luasan kurang lebih 5 meter persegi dan pasca penambangan lapisan tanah hanya menurun kurang lebih 5 cm,” terang Alwin.
Dikatakannya teknologi Bor Hole Mining akan membuat PT Timah memiliki daya saing dan keberpihakan terhadap lingkungan. Sehingga dapat mengoptimalkan cadangan, dengan memperhatikan daya dukung lingkungan. “Kami optimistis bahwa inovasi adalah keharusan untuk menyesuaikan diri untuk menghadapi tantangan bisnis,” kata Alwin.
Masih dari laman tadi, Alwin menambahkan inovasi teknologi penambangan ini diandalkan PT Timah untuk mengembangkan volume produksi. Teknologi tersebut diklaim berbasis ramah lingkungan namun efisien secara cost produksi. “Dengan inovasi ini perusahaan optimistis meningkatkan volume produksi,” tambah Alwin.
Dari realisasi produksi timah tahun 2017, dengan total 69.600 ton, diperkirakan jumlah itu naik 7,75 % tahun ini mencapai 75.000 ton. Dengan peningkatan produksi tersebut, Indonesia diharapkan bisa menjadi produsen timah terbesar dunia. Sebagai produsen timah terbesar kedua, 25 % dari produksi timah global berasal dari Indonesia tahun 2017.