Penulis : Agung Septianis/4G
BELITUNG, seputababel.Com- Achun berupaya menyelamatkan diri dari tetangganya. Ibu rumah tangga ini ketakutan lantaran tetangganya menenteng sebuah benda tajam jenis obeng.
Takut nyawanya terancam, apalagi tetangganya Ateh (53) sempat mengeluarkan kata-kata bernada ancaman, Achun kemudian ingin melaporan ke polisi. Minggu (31/3/2019).
Pengancaman tersebut berawal, Sabtu (30/3) sekitar pukul 09.18 WIB. Menurut Achun, pagi itu dia ditegur oleh Ateh dengan alasan tokoh pakaian miliknya menutupi kawasan Ateh.
Antara Achun dan Ateh bertetangga dalam usaha perdagangan pakaian di Sumbermas, Jalan K.Yos Sudarso, Kecamatan Tanjungpandan, keduanya memiliki toko yang berhadapan di wilayah tersebut.
Ketika Achun yang saat itu sedang merapikan dagangan pakainya, tiba-tiba saja Ateh mengamuk, dengan obeng di tangan kemudian mendekat dan mengancam Achun.
Takhanya menggunakan obeng bahkan sesekali Ateh melontarkan kata-kata ancaman dengan mengambil parang miliknya
Achun kemudian menelfon awak Media untuk meminta agar mengetahui perlakuan tetangganya sekaligus ingin melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjungpandan, Belitung.
“Nyonya suda lapor polisi, sudah di cari tidak di temukan (Ateh kabur), nyonya ingin memberikn efek jera, agar dia tidak berani lagi sama orang, supaya dia jera nyonya ingin masukin koran juga,” jelas Achun kepada awak Media seputababel.com.
Ketentuan pidana mengenai pengancaman diatur dalam Bab XXIII tentang Pemerasan dan Pengancaman Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”). Mengenai ancaman kekerasan diatur dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP:
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Hingga berita ini di muat, menurut Achun perlakuan Ateh bukanlah kali pertama, sebelumnya dia juga mengancam tetangga lainnya dengan permasalahan yang sama (masalah lokasi tempat mereka berdagang pakaian-red).