Gandeng Tambang Rakyat Dengan Bor Hole Mining

Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Teknologi penambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus dikembangkan agar memiliki dampak kerusakan yang minim. Sebagai perusahaan anak holding tambang, PT Timah Tbk telah menyiapkan alat produksi biji timah yang ramah lingkungan. Bor Hole Mining (BHR) merupakan teknologi penambangan tadi, yang akan digunakan rakyat penambang di lokasi produksi PT Timah. Tambang Kecil Terintegrasi (TKT) dapat mengakomodir keterlibatan masyarakat dengan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan.

 

Kepada wartawan Direktur Operasional dan Produksi PT Timah, Alwin Albar memang telah membuka rencana alat teknologi tersebut tahun lalu. Menurutnya dalam rangka memaksimalkan target produksi serta meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan, PT Timah berupaya melakukan inovasi dan maeningkatkan kualitas alat produksinya. “Dengan bor hole mining bekas galian tambang tidak seperti sekarang,” jelasnya.

 

Secara teknis BHM mampu menambang timah aluvial dengan cadangan potensial terpusat di satu titik. Masyarakat sekitar lokasi penambangan pun dapat dilibatkan, karena biaya produksinya memungkinkan untuk tambang kecil. Teknologi yang digunakan dalam teknologi BHM merupakan inovasi alat produksi penambangan semprot di bawah permukaan tanah, sehingga  tidak melakukan pengupasan lahan yang besar. “Lokasi eks tambang tidak meninggalkan kolam – kolam besar lagi,” tambang Alwin.

 

Alat ini tidak perlu mengupas kegiatan land clearing dan stripping membuka galian lokasi pertambangan sangat kecil. Dengan BHM bukaan vegetasi tanah sangat minimal, maka menambang yang spotted namun high grade dapat dilakukan secara ekonomis. Bukan hanya luasan area penambangan namun potensi limbah juga minimal sehingga penggalian bijih (ore) lebih maksimal dengan akspek keselamatan (safety) bisa lebih dimaksimalkan. “Masyarakat tidak disingkirkan dalam kegiatan pertambangan,” sambung Alwin.

 

Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, mengatakan kegiatan pertambangan ramah lingkungan merupakan tuntunan masyarakat global. Sehingga pasar timah dunia juga diharuskan berkomitmen dengan aspek lingkungan. “Sebagai perusahaan pertambangan sudah sejak lama menerepkan kegiatan penambangan yang ramah lingkungan. PT Timah juga terus berinovasi agar teknologi alat produksinya berkomitmen untuk menerapkan good mining practise,” terangnya.

 

Perlu diketahui eksperimen alat ini sudah dilakukan sejak akhir 2012, tahun 2015 dilakukan proses paten dan mulai dioperasikan pada Februari 2018. Menurut Sekretaris Perusahaan PT Timah, Amin Haris Sugiarto nama lain BHM adalag teknologi sub surface mining, baru dioperasikan untuk penambangan timah di darat. Targetnya, tahun depan dengan prototype yang sama, PT Timah akan mengoperasikannya di laut. “Sekarang yang hampir availabe ada 100 unit,” tambah Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *