Eka – Radmida Representasi Dari Gerakan Kotak Kosong

Kontestan Pilwako Ulang Sepi!?

Eka Mulya - Ratmida Dawam

Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Kurnia Ramadani salah satu tokoh politik lokal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Menyikapi fenomena Pilkada ulang 2025 di Pangkalpinang bakal sepi peserta. Menurut dia, gerakan kotak kosong menjadi wajar bila menjadi gerakan politik dengan maju sebagai peserta di kontestasi Pilwako 2025 mendatang.

Kurnia Ramadani Saat Ditemui Selasa (18/02/2025) di Warkop Akew

Aktivis nahdliyyin, juga mantan Ketua DPW PKB Babel versi Cak Imin (saat dualisme) ini mengaku jika Eka Mulya dan Radmida Dawam representasi dari gerakan kota kosong. “Keduanya masih konsisten dengan tujuan kekuasaan, dengan langkah membangun jalur independen. Seharusnya ini didukung juga oleh kawan – kawan di kota kosong saat Pilwako 2024 lalu,” sambung pria yang akrab disapa Dani ini.

Ia juga memastikan, jika langkah Eka – Radmida adalah realistis sebagai jalan menuntaskan langkah perjuangan. “Kawan-kawan jangen salah, kalok kite bicara politik . Tidak salah yang dilakukan oleh kawan kotak kosong, jika itu adalah bentuk perjuangan mereka secara politik. Kite tahu awal gerakan ini, diantaranya ada beberapa kandidat tidak dapat kereta karena tidak di usung oleh partai,” jelas Dani.

Dani memastikan jika Eka – Radminda masih konsisten dengan perjuangan Kotak Kosong dan siap berkontestasi. “Nah kalau memang bentuk perjuangan yang itu tepat, ada istilah untuk sebuah perjuangan politik walau peluang hanya sekecil lubang jarum pun, kita jangan menyerah, lakukan hingga kita bisa menang,” sambung alumni Unsri ini.

Ia pun mengambil kiasan agar masyarakat diberi pemahaman bedanya ngikut yang cerdas bukan ngikut yang pintar. “Kalok yang pinter selesai gawi e tapi dek selesai masalah e. Beda kalau yang cerdas selesai gawi selesai juga masalah e. Sekarang ni terjadi akibat gawi urang pinter, selesai gawi tapi dek selesai masalah. Ape masalah e, kite nih lom ade Walikota,” papar Dani.

Kini Pilkada Ulang 2025 akan dilaksanakan 27 Agustus 2025, tentu saja anggaran pasti akan kembali digelontorkan lewat APBD pun APBN. “Lah nek pilkada ulik, arti e anggaran Pilkada lah betambah ulik, jadi dak pacak fokus untuk pembangunan. Akhir e ape dampak susah e masyarakat. Ade dak yang peduli, yang ade e sembunyik semue,” keluh Dani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *