Pabgkalpinang, seputarbabel.com – Tim Intel Brimob Polda Babel melakukan penertiban tambang disinyalir ilegal yang tak jauh dari bandara Depati Amir menuju terminal VVIP Pemprov Babel. Rabu (29/12/2021)
Alhasil, tim intel berhasil mengamankan 3 excavator dan 2 mesin peralatan tambang jenis TN.
“Ada yang kerja 3 tiga unit (alat berat. Red) yang standby dilokasi ada dua unit. Kami masih dilokasi.”kata Pasi Intel Brimob Polda Babel Iptu Yudi seperti dikutip media online. Rabu siang (29/12/2021)
Dikatakan Iptu Yudi, bahwasanya penertiban ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat soal adanya aktivitas pertambangan timah ilegal dikawasan tersebut.
Pantauan awak media, ada 5 unit alat berat jenis 4 jenjs excavator, 1 jenis buldozer dan peralatan tambang.
Berdasarkan informasi yang berhasil didapat awak media, tim Intel Brimob Polda Babel hanya mengamankan alat berlokasi di lahan Ataw.
Sementara itu, pengusaha lokal Ataw menyebutkan bahwa penertiban yang dilakukan oleh tim Intel Brimob Polda Babel yang berada dilokasi lahan milik pribadi direncanakan akan dibangun untuk pembuatan kolam tambak budidaya ikan air tawar bersama masyarakat setempat.
Selain itu, dikatakan Ataw bahwa keberadaan alat berat disewa untuk pemerataan lahan pemprov Babel, dan alat berat tersebut bukan miliknya,bahkan diakui dirinya tidak menambang.
“Saya tidak menambang tetapi alat di sewa untuk meratakan tanah pemprov, jadi keterangan ini sudah sampaikan saat kepada pihak terkait,”ungkap Ataw kepada jejaring media ini, Kamis (30/12/2021).
Kembali dipertegaskannya, keberadaan alat berat tersebut untuk membantu Pemprov Babel untuk menutupi lobang atau kolong dan pemerataan tanah bekas penambangan timah rakyat oleh masyarakat setempat di lahan milik Pemprov Babel yang berdekatan dengan lokasi lahan pribadi miliknya.
Hal tersebut diperkuat dengan berdasarkan surat tugs dari Kasat Pol PP Babel Nomor : 800/2054/Satpol PP/PTI/XII/2001 yang menugaskan anggota Satpol PP Babel ikut mengawasi pekerjaan pemerataan lahan Pemprov Babel yang telah menjadi kolong akibat beraktifitas tambang timah rakyat. (Tim)