ANCAMAN ISTRI DENGAN SENJATA API OKNUM BRIMOB TERANCAM DUA SANGSI

PANGKALPINANG,Seputarbabel.com- Oknum anggota Brimob Polda Babel, Brigadir Abdi Sudrajat terancam akan menerima dua sanksi sekaligus lantaran diduga telah melakukan perbuatan dengan menodongkan senjata api kepada istrinya sendiri, yakni Eka Jayanti (27) beberapa waktu lalu.

Demikian ditegaskan oleh Kasat Brimob Polda Babel, Kombes Pol Farid Bachtiar Effendi ditemui Rakyat Pos usai panen bersama di kawasan Air Benuang 3, Desa Bukit Kijang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (2/5/2017).

“Kita serahkan pada proses hukum yang ada karena berawal dari kasus KDRT dan yang bersangkutan, korbannya yang sampai saat ini statusnya masih sebagai istri. Melaporkan itu hak perseorangan,” kata Kasat Brimob.

Ditegaskannya, personelnya itu akan menerima dua sanksi sekaligus jika terbukti bersalah telah melakukan dugaan pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Sanksi berjalan selalu akan ada kalau anggota Polri. Kalau dia di proses penyidikan terlibat pidana, kedalem juga akan ada juga sanksi disiplin,” tegasnya.

Selain dua sanksi tegas, Farid melanjutkan, oknum Brimob itu juga akan menjalani proses hukum yang sedang ditangani oleh Ditreskrimum Polda Babel.

“Jadi, dua sanksi dia dapet kalau terbukti,” tegasnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, Eka Jayanti (27), seorang ibu rumah tangga (IRT) mendatangi Markas Polda Kepulauan Bangka Belitung (Mapolda Babel) pada Selasa (18/4) lalu.

Kedatangan Eka sapaan sehari-hari guna melaporkan anggota Sat Brimob Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Brigadir Abdi Sudrajat.

Brigadir Abdi Sudrajat tak lain merupakan suaminya sendiri yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan telah menelantarkan kedua anaknya yang satunya masih balita tanpa diberi nafkah.

Wanita kelahiran Palembang, Provinsi Sumatera Selatan itu resmi melaporkan suaminya ke sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polda Babel.

Eka mengaku, dirinya kerap kali menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, namun selalu mengalah dan pertengkaran itu masih bisa diatasi dengan cara kekeluargaan.

“Dia memukul saya sudah sering terjadi sebenarnya, cuma saya sempat berobat ke rumah sakit satu kali sekitar tahun 2013. Saya sempat ditinju dia, memar dan ada lecet di mata. Buktinya sudah saya serahkan kepada penyidik,” bebernya ketika memberikan keterangan pers dihadapan awak media, Selasa (25/4/2017) sore.

Selain dipukul, menurut ibu dua anak itu, dirinya juga sempat ditodongkan dengan senjata api (senpi) milik suaminya sebagai anggota Polri yang seharusnya bertugas melindungi, mengayomi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Setelah saya pulang ke rumah dan baru turun dari mobil, saya pun pernah ditodongkan senjata oleh dia. Kejadian itu di depan rumah dan ada saksinya juga, tetangga saya juga tahu dan sempat saya laporkan ke Kaden nya pada waktu itu Pak Wahyu, senpinya langsung diambil oleh Pak Wahyu,” ungkapnya.

Setelah ditodong senpi, dirinya juga berulang kali terlibat cekcok mulut dan kerap kali dipukul oleh suaminya, namun lagi-lagi dirinya tidak berani melaporkan hal itu lantaran pertimbangan mempunyai dua anak.

“Saya juga pernah bercerita dengan Kanit dia seputar masalah rumah tangga saya dan tidak ada penyelesaiannya. Dari kehamilan saya 6 bulan sampai sekarang, saya tidak diberikan nafkah lahir bathin,” sesalnya.

Eka mengharapkan, suaminya beritikad baik mau menyelesaikan permasalahan rumah tangga itu dan mau kembali menafkahi dirinya dan anak pertamanya itu.

“Masalah susu anak saya ini sangat-sangat berat bagi saya, jadi saya minta suami saya mau beriktikad baik selama 10 bulan ini saya masih menunggu. Makanya saya sebelumnya tidak mau melaporkan hal ini,” pungkasnya.

Dia juga mengharapkan agar Kapolda Babel, Brigjen Pol Anton Wahono Sudarminto turun langsung mengawasi dan mengawal laporan yang telah disampaikan ke SPKT Polda Babel, jangan sampai laporan itu tidak ditindaklanjuti dan mandek prosesnya.

“Saya harapkan bapak Kapolda mau memproses laporan saya. Dari mulai saya laporkan kasus ini, belum pernah di BAP. Polisi jangan tebang pilih hukum dan tidak memperhatikan nasib saya. Hal ini juga jangan sampai menimpa Ibu-ibu Bhayangkari lainnya yang suaminya egois dan suka memukul istrinya. Ini harus ditindaklah(rya/4wd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *