Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Aksi Indonesia Berduka digelar, Senin (1/9/2025) siang. Aliansi Mahasiswa Bangka Belitung Menggugat, turun ke jalan dengan lakukan long march. Sembari orasi mengkritisi, lautan mahasiswa menuju kantor DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Puncak aksi mahasiswa menduduki ruang paripurna, spanduk putih bertuliskan merah pun dibentang.
Mereka setelah mengepung kantor ‘wakil rakyat’, diterima Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, Wakil Ketua Eddy Iskandar, Edi Nasapta dan Beliadi. Para pimpinan Komisi dan Fraksi juga terlihat, diantarnya Ketua Komisi I, Pahlevi Syahrun, Ketua Komisi II, Dodi Kusdian, Pimpinan Komisi III, Imelda dana Johan Vigario serta Ketua Komisi IV Heryawandi.
Walau pun telah diterima, peserta aksi belum puas. “Berkali – kali kami turun ke jalan karena keresahan yang sama. berkali – kali pula janji manis disampaikan, pada kenyataan rakyat selalu dikorbankan,” orasi salah satu perwakilan BEM disambut sorak dan tepuk tangan.
Aksi melibatkan organisasi mahasiswa seperti PMII, GMNI, HMI Cipayung dan BEM dari kampus-kampus di Babel. Hastag aksi kali ini “IndonesiaBerduka”, “BangkaBelitungMelawan” sampai “ReformasiBangkaBelitung” menjadi isu spanduk dan poster.
Selain isu nasional aksi mahasiswa juga menyuarakan isu lokal. Berbagai kritik bagi legislatif dan permintaan agar pemerintah Provinsi mendukung aksi rakyat ditingkat nasional. Mereka secara bergantian menyuarakan lantang lewat orasi.
Aksi pun setelah dilakukan di luar kantor DPRD Babel, masuk di plataran pintu depan hingga menduduki ruang paripurna. Walau sempat menegang, tidak terjadi anarkis. Bahkan mereka, tidak hanya disambut para wakil rakyat tapi juga Gubernur Babel Hidayat Arsani.
Kehadiran Gubernur Babel dan Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya bersama para pimpinan Dewan dan Komisi diantara para peserta aksi. Memang harus membuat para pihak keamanan baik dari kepolisian maupun SatPol PP Babel sigap. Bahkan terlihat Kasat Pol PP Babel Yamowa’a Harefa terus melekat lakukan pengamanan Gubernur.
Aspirasi aksi kali ini adalah :
Desakan mencopot Kapolri, demonstran ditangkap harus dibebaskan, aparat berhenti lakukan tindakan represi, evaluasi institusi Polri, menindak anggota DPR memicu amarah rakyat, pengesahan RUU pro rakyat dan penolakan RUU merugikan rakyat. Lalu penghapusan militer dari ruang sipil.
Untuk isu lokal meminta Gubernur dan Wakil Gubernur mundur jika gagal selesaikan masalah internal rumah tangga, prioritas APBD ditinjau kembali dan perusahaan asing dituntut bertanggung jawab jika berinvestasi di Babel.