ADITYA MINTA PEMKAB BABAR HENTIKAN TAMBANG BATU GRANITE

MUNTOK,Seputarbabel.com-Bebatuan granit di Bukit Kukus, Desa Air Belo, Kecamatan Muntok begitu menggoda. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat –sebagai si mpunya wilayah– bahkan sudah memikirkan keberadaan bukit itu sebagai sumber pendapatan daerah. Dikelola sebagai objek wisata? Bukan. Tapi, melalui tangan PT Lotus SG Harmoni, sudah disusun rencana untuk menggarap pertambangan batu granit di sana.

Rencana tak populer itu, didengar Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan atau biasa disingkat GEMPA. Melalui Ketua Umumnya, Aditia Pratama, penolakan keras disuarakan.katanya

“Bangka Barat baru saja ditimpa bencana banjir. Jadi belajarlah dari peristiwa tersebut, jangan sampai nanti menyesal,” ujar Adit, Selasa 22 Februari 2017.

Dikatakannya, Bukit Kukus memiliki banyak manfaat dan memegang peranan penting demi menjaga kestabilan lingkungan di sekitarnya. “Misalnya secara hidrologisnya bisa menyerap kelebihan air hujan sehingga tidak banjir, dan bisa menjaga kestabilan air tanah, sehingga disaat musim panas tidak kekeringan,” ungkapnya

Selain itu, lanjut dia, manfaat secara estetika Bukit Kukus yang ditumbuhi berbagai tanaman hijau membuat udara sejuk dan sehat, serta sebagai penahan angin. Ditambah lagi keserasian lungkungan antara manusia, flora, dan fauna. Lanjutnya

“Belum lagi manfaat klimatologisnya, bisa menciptakan kelembaban udara, iklim mikro, suhu, dan curah hujan, sehingga tercapainya iklim yang stabil, dan sehat,” kata lulusan Teknik Lingkungan, tegasnya

Terlebih lagi, kata Adit, dengan tidak ditambangnya Bukit Kukus, keberadaan pepohonannya bisa menetralkan hujan asam yang diakibatkan dari polutan kendaraan dan industri. Jelasnya

“Kita harap pihak-pihak berkepentingan untuk dapat merubah niatnya, dan segera mencabut izin yang dikeluarkan, sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” tambahnya

Adit berharap, Bupati Bangka Barat bisa segera menyikapi gejolak penolakan yang ada di masyarakat terkait penolakan penambangan ini. Sebab ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Harapannya

“Sebagai kepala daerah, Bupati harus mendengarkan keluh kesah rakyatnya, dan kepada Anggota DPRD Babar yang merupakan wakil rakyat untuk mengaspirasikan kehendak rakyat, jangan hanya mantau,” tukasnya.(yudi)
[layout show=”1″]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *