Penulis : Redaksi.
Seputarbabel.com, Bangka Selatan – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.331.134 di Parit 9, Toboali diduga kuat melakukan pelanggaran. Diindikasi penyewengan, karena melakukan aktifitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) malam hari. Sayangnya keberanian itu tidak diketahui, dikarenakan pihak Depo Pertamina Pangkalbalam belum berhasil dikonfirmasi.
Seharusnya BBM bersubsidi digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Apalagi karena barang bersubsidi, maka ada aturan berbeda, bukan hanya bisa diperdagangkan bebas. Dari video terunggah di salah satu grup whatsApp, bisa tergambar jika SPBU 24.331.134 beraktifitas tidak pada jam operasional.
Dalam video terlihat, beberapa mobil truk dengan nomor polisi (nopol) BN 8035, nopol BN 8150 VB kijang silver BN 1756 VP dan mobil hilux pickup biru tanpa nopol. Guna mengkonfirmasi terkait dugaan pelanggaran SPBU Pari 9 tadi, kami pun mendatangi Depot Pertamina Pangkalbalam.
Kepada security telah disampaikan, bahwa kami wartawan ingin bertemusales representatif (SR) Depo Pertamina Pangkalbalam. Ketika tiba waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB.”Silakan hubungan nomor Hp pak Deny (SR), janjian saja dulu. Sekarang jam istirahat, belum tau kapan beliau datang,” jawab security tadi.
Ketika dihubungi nomor selularnya, SR Depo Pertamina Pangkalbalam, Deni Nugroho tidak menjawab. Sampai berita diturunkan belum didapat konfirmasi dari pihak Depo Pertamina Pangkalbalam terkait dugaan penyalahgunaan BBM bersubsi ini. Kami pun coba menghubungi kuasa SPBU 24.331.134 hanya saja tidak berhasil mendapatkan konfirmasi berimbang.
Jika terbukti melakukan pelanggaran, SPBU 24.331.134 akan berhadapan dengan undang – undang nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak Bumi dan Gas (Migas). Penyalagunaan BBM bersiubsidi diatur dalam Pasal 55 junto Pasal 56 UU Migas. Ancamam hukuman maksimal 6 tahun dengan denda maksimal Rp 60 juta.
