Seputarbabel.com, Pangkalpinang – Guna mendukung program pemerintah pusat, PT Timah Tbk melepas anak perusahaan PT RSBT. 67 % saham RSBT akan dimiliki PT Pertamina Bina Medika IHC selaku Holding Rumah Sakit BUMN, 7 Agustus 2020. RSBT sendiri bergerak di industri layanan kesehatan, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
PT Timah Tbk mengumumkan transaksi pelepasan saham PT RSBT 11 Agustus 2020, di situs resmi perseroan. 67 % saham milik PT Timah di RSBT akan dilakukan lewat 2 tahap dengan nilai transaksi Rp 148,73 miliar. Ini dijelaskan Sekretaris Perusahaan, Abdullah Umar Baswedan dalam pengumuman tersebut.
Pada fase pertama, Pertamedika IHC akan mengambil bagian 8,51 juta unit saham RSBT yang akan ditukar (switching) dengan 518,89 ribu unit saham atau setara 1,78% saham Holding RS BUMN kepada PT Timah. Baru pada fase berikutnya Pertamedika IHC menerapkan mekanisme pembelian sebesar 6,30 juta unit saham untuk menggenapi akuisisi 14,81 juta unit saham.
“Setara 67 persen saham kepemilikan PT Timah di RSBT. Transaksi akuisisi bernilai Rp 148,73 miliar ini memang sudah disiapkan sejak beberapa waktu lalu seiring dengan terbentuknya Holding Rumah Sakit BUMN,” jelas Abdullah.
RSBT merupakan anak perusahaan PT Timah, 18 Desember 2014 bestatus perseroan terbatas (PT) bergerak di industri layanan kesehatan di Babel. Sebelum berstatus PT, RSBT sejatinya sudah melayani masyarakat selama beberapa dekade seiring dengan perjalanan PT Timah di industri pertimahan.
Bahkan memiliki anak perusahaan di 6 Kabupaten di Babel dan wilayah operasi PT Timah di luar Babel. Sehingga wilayah pelayanan RSBT juga ada di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. “Dengan sinergi rumah sakit yang tengah diupayakan, RSBT akan menjadi salah satu rumah sakit yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Bangka Belitung,” harap Abdullah.
Disebutkan Direktur Utama PT RSBT Dodi Setiabudi beberapa waktu lalu kepada media ini. Wacana RSBT masuk ke dalam Holding RS BUMN memang telah dibicarakan sejak, 2016 Menteri BUMN menyetujui Pertamedika IHC sebagai Holding RS BUMN. Tahap awal Rumah Sakit BUMN disepakati, penyertaan Pertamedika IHC kepada Rumah Sakit Pelni.
Baru tahap berikutnya Pertamedika IHC mengambil alih saham 7 (tujuh) rumah sakit milik BUMN, diantaranya adalah Pelindo Husada Citra, Krakatau Medika, Rumah Sakit Pelabuhan, Rumah Sakit Bakti Timah, Nusantara Medika Utama, Nusantara Sebelas Medika dan Rolas Nusantara Medika.
Dengan pelaksanaan fase akuisisi 7 (tujuh) rumah sakit milik BUMN tersebut, maka Pertamedika IHC akan memiliki 35 rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Grup Pertamedika IHC diharap dapat menangkap peluang industri layanan kesehatan Indonesia dan mencapai ketahanan sektor kesehatan nasional.
Cara tersebut diyakini dapat terealisasi lewat 4 objektif strategis. Penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi serta integrasi dan sinergi lewat kolaborasi ekosistem sektor kesehatan nasional. “Masih anak PT Timah, sahamnya berkurang jadi minoritas,” ujar Dodi.