PANGKALPINANG – Walikota Pangkalpinang, Prof.Udin secara resmi melepaskan Ekspor Perdana produk pangan olahan hasil laut dari Industri Kecil dan Menengah (IKM) Duo Ayu Sehati.
Acara yang berlangsung di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang pada hari [ini, Senin (17/11/2025), dihadiri oleh Asisten Perekonomian, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UMKM Kota Pangkalpinang, serta perwakilan instansi vertikal terkait.
Dalam sambutannya, Walikota yang akrab disapa Prof. Udin ini menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas pencapaian IKM lokal tersebut.
Prof. Udin menegaskan bahwa pelepasan ekspor ini merupakan momentum penting dalam upaya mendorong UMKM di Pangkalpinang.
“Ini momentum perdana pengiriman hasil olahan ikan dari usaha kecil menengah di kota Pangkalpinang yang di bawah pembinaan Dinas Perdagangan dan UMKM. Kami berharap usaha mikro naik jadi kecil, dari kecil naik jadi menengah,” ujar Walikota.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Pangkalpinang, yang telah membimbing dan mengarahkan UMKM agar terus bertumbuh dan berkembang.
Prof. Udin secara khusus menyoroti peran penting instansi pendukung dalam kelancaran ekspor. Ia mengapresiasi Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan serta Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pangkalpinang yang hadir.
Walikota menyampaikan secara tidak langsung bahwa keberadaan Bea Cukai sangat krusial, sebab tanpa persetujuan mereka, sebaik apa pun produk yang dihasilkan tidak akan bisa diberangkatkan. Ia juga mengharapkan Bea Cukai dapat terus memberikan bimbingan kepada pelaku usaha.
“Kadang-kadang masyarakat kita ini, bukan enggak mau ikut, tapi enggak tahu apa yang harus kami lakukan. Dan juga mungkin takut, dengar Bea Cukai ini Pak, baju seragam begini, sudah ketakutan dulu,” ujarnya,
Apresiasi juga disampaikan kepada Garuda Cargo yang memfasilitasi pengiriman produk. Ia berharap agar pengiriman dapat berjalan lancar dan cepat sampai, mengingat produk olahan makanan merupakan barang perishable (mudah rusak) yang membutuhkan penanganan khusus.
Produk olahan IKM Duo Ayu Sehati ini diketahui akan dikirim ke Sydney, Australia. Walikota melihat ini sebagai peluang besar, mengingat banyaknya diaspora Indonesia di sana.
Prof. Udin menjelaskan bahwa di Sydney, terdapat komunitas besar orang Indonesia, termasuk sekitar 300 lebih warga keturunan Tuatunu, Pangkalpinang. Mereka, seperti diaspora di Melbourne dan Jepang, seringkali merindukan makanan-makanan Indonesia.
Ia menekankan bahwa kebutuhan akan makanan Indonesia di luar negeri, mulai dari kecap, sambal, hingga martabak, menjadi peluang pasar yang harus dimanfaatkan oleh UMKM lokal.
Kepada pemilik Duo Ayu Sehati, Walikota Saparudin berpesan agar pengiriman ini tidak hanya berhenti pada ekspor perdana, melainkan harus berkelanjutan dengan kontrak yang berjangka panjang.
Pemerintah Kota Pangkalpinang berkomitmen akan terus memfasilitasi UMKM dengan memprogramkan pembangunan beberapa rumah produksi.














