Sinergi Program Prukades Babel

Foto dan Berita diambil dari laman Humas Babel Prov

Seputarbabel.com, Jakarta – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berupaya agar berbagai produk bidang pertaniannya dikenal ke berbagai mancanegara. Langkah itu dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak, diantaranya dengan pihak kementerian. Sinergi dalam penguatan program Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) Babel.

Gubernur Babel Erzaldi Rosman disela-sela Rapat Koordinasi Nasional Transmigrasi Tahun 2019, Kamis (1/8/2019) di Hotel Sultan Golden Ballroom. Menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sinergi program Prukades. “Dengan adanya MoU ini, saya berharap pengembangan produk unggulan di Kawasan Perdesaan Provinsi Babel dapat meningkat dan memberikan kontribusi yang baik bagi Desa,” ungkap Erzaldi.

Penadatangan MoU berkaitan dengan program Prukades pada Kawasan Transmigrasi dan Kawasan Perdesaan di Provinsi Babel ini. Dilakukan bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman. Hanya Gubernur Babel dalam acara tadi, melakukan MoU dengan Mendes PDTT dan Mentan.

Menteri Desa PDTT mengatakan, sejalan dengan visi Indonesia mandiri, untuk meningkatkan produktivitas kawasan transmigrasi dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, maka dirumuskanlah strategi pembangunan transmigrasi.

Rumusan dimaksud, Pertama, dikatakannya, peningkatan konektivitas antarwilayah perdesaan dan perkotaan. Di kawasan transmigrasi dibutuhkan pembangunan 943 km jalan, dan 1.756 meter jembatan. Kedua, peningkatan usaha pascapanen komoditas pertanian. Di kawasan transmigrasi tersebut dibutuhkan 21 RMU dan 7 mesin perontok jagung skala besar.

Ketiga, lanjut Menteri Desa PDTT, peningkatan SDM perdesaan. “Akademi Desa 4.0 dan pelatihan regular akan meningkatkan ketrampilan teknis dan melek finansial bagi 1,7 tenaga kerja di kawasan transmigrasi. Keempat, penguatan pariwisata. “Pariwisata berbasis kondisi alam, agrowisata, dan wisata historis layak dikembangkan di 20 Kawasan Perkotaan Baru,” jelasnya.

Untuk yang Kelima, ditambahkan dia, digitalisasi perdesaan. Pembangunan telematika di kawasan transmigrasi perlu dilaksanakan di 1.354 desa yang belum terjangkau internet, dan jaringan telematika di 1.209 desa perlu ditingkatkan dari GPRS menjadi minimal 3G.

Saat ini, capaian transmigrasi di 619 kawasan transmigrasi dan 48 kawasan/KPB/ Program Revitalisasi, telah mengelola 4,2 juta transmigran, termasuk 1,7 tenaga kerja, yang tinggal di kawasan seluas 4,4 juta Ha. Lahan produktif mencakup 1.001.070  Ha sawah, 310.332 Ha lahan jagung, 1.144.080 Perkebunan Sawit, 429.030 Ha Perkebunan Karet, dengan pendapatan penduduk di kawasan transmigrasi ini mencapai Rp 17 triliun per tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *