Apabila di tutup sampai akhir bulan puasa
Pangkalpinang – Tim Gabungan (Timgab) Sat Intelkam dan Sat Narkoba Polres Pangkalpinang yang dipimpin Kasat Intelkam Iptu Navi Pradhana dan AKP Rudolf Sitorus melakukan penutupan semua diskotik di Kota Pangkalpinang, Kamis (24/05/2018) pukul 22.30 WIB. Penutupan tersebut dilakukan atas dasar laporan masyarakat dari ormas FPI Kabupaten Bangka Tengah yang merasa resah.
Imbas dari hal itu anggota gabungan Organisasi Masyarakat (Ormas) dan LSM serta OKP se-Bangka Belitung akan menggelar aksi demo Ke Sekretariat Front Pembela Islam (FPI) atau ke rumah para pengurus FPI dengan titik kumpul di Alun-Alun Lapangan Merdeka kota Pangkalpinang.
Hal ini dikatakan langsung oleh Koordinator Aksi, Dicky Kurniawan saat ditemui wartawan di kediamannya. (25/05/2018)Malam.
“Kami gabungan dari beberapa Ormas & LSM serta OKP se-Babel sepakat untuk menjaga situasi dan kondisi kota Pangkalpinang tetap kondusif seperti sebelumnya serta menghindari sesuatu kepentingan bisnis di Dunia Tempat Hiburan yang terjadi di Bangka Tengah berimbas di kota Pangkalpinang yang benar-benar kondusif saat ini, tetapi apa yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Bangka Tengah, melebar ke dunia malam di Kota Pangkalpinang hingga membuat para anggota gabungan dari beberapa Ormas & LSM serta OKP se-Babel tidak bisa mencari nafkah baik yang bekerja langsung di Tempat Hiburan Malam maupun penjaga parkir apabila akan di tutupi tempat mereka bekerja hingga sehabis bulan ramadhan, ” ujarnya.
Lebih lanjut, Deki menjelaskan, aksi demo FPI ini menerjunkan 250 anggota gabungan yang terdiri Ormas & LSM beserta OKP.
“Untuk aksi demo FPI ini kami menerjunkan 250 anggota gabungan perwakilan dari Ormas dan LSM beserta OKP, ” jelasnya.
“Karena ne sumber rejeki kami jadi wajar kalau kami nuntut THR ke FPI karena membuat situasi dak kondusif saat ne, ” kata Deki dengan logat Bangka.
Menurut Deki, FPI Bateng hanya menutupi Tempat Hiburan Malam (THM) Kafe Alim yang berdomisili di Bangka Tengah.
“Kenapa bisa semua Tempat Hiburan Malam di Kota Pangkalpinang di tutupi. Maka kami harus nemuin mereka untuk mempertanyakan ini biar anak istri kami bisa berlebaran, karena pekerjaan ini yang menerima kami, dari pada kami menjadi pemaling atau pun perampok untuk mencari nafkah keluarga kami siapa yang mau bertanggung jawab, “ungkapnya.
Ia juga mengatakan, apa yang ia katakan itu tak main-main. Menurutnya, apapun alasannya, berdasar undang undang yang berlaku di negeri ini, tindakan anarkis hingga membuat situasi kota pangkalpinang tidak kondusif yang dilakukan FPI tidak dibenarkan.
“Karena itu, kami menuntut Pemerintah segera membubarkan FPI di Bangka. Jika tidak dibubarkan, Kami siap melakukan sweeping,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Anggota LSM Babel, Kusnandar yang ikut bergabung juga mengungkapkan, ini Bangka Belitung khususnya kota Pangkalpinang dari dulu tetap kondusif walaupun bulan Ramadhan. Semenjak ada Anggota FPI membuat Ibukota Babel ini tidak kondusif.
“Kota Pangkalpinang dari dulu tetap kondusif, tolong jangan di samakan dengan daerah lainnya. Kami juga dari LSM Babel siap melakukan Sweeping Anggota FPI, ” tegasnya.
Menurut penelusuran www.seputarbabel.com imbauan dari pemkot pangkalpinang di bawah ini bertentangan