PANGKALPINANG – Pemerintah terus berusaha mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat itu, salah satu strateginya adalah membentuk dan memberdayakan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Assisten II Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Budiman Ginting menyatakan bahwa keberdaan koperasi dan UMKM sebagai pelaku usaha memiliki peranan penting yang mampu meningkatkan pendapatan dan menopang ketahanan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi wahana penciptaan lapangan kerja.
“Pemberdayaan koperasi dan UMKM yang efektif akan mampu menanggulangi masalah kemiskinan, pengganguran, penciptaan lapangan kerja, serta mengurangi kesenjangan ekonomi,” kata Budiman saat membuka kegiatan Sinergi Program Kerjasama Investasi, Sistem Resi Gudang, dan Paket Kebijakan Ekonomi di Hotel Puncak Pangkalpinang, Kamis (19/04/2018).
Menurut Budiman, berdasarkan data BPS bahwa UMKM mampu menyumbang sebesar 60 persen bagi produk domestik regional bruto (PDRB) dan menyediakan lapangan kerja sebanyak 97 persen dari jumlah tenaga kerja.
“Data tersebut menunjukan bahwa UMKM berkontribusi yang besar bagi ekonomi Indonesia. Namun disatu sisi, pertumbuhan koperasi dan UMKM juga menghadapi kendala keterbatasan modal dan SDM, keterbatasan penggunaan teknologi, serta keterbatasan dalam meningkatkan akses pasar.
Berbagai keterbatasan yang dialami koperasi dan UMKM tersebut lanjut Budiman menjadi tantang tersendiri bagi pemerintah. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya untuk mendorong pengembangan usahan dan daya saing koperasi melalui berbagai program. Program kegiatan yang diciptakam pemprov menyentuh langsung permasalahan yang dihadapi UMKM. Salah satunya memberikan pelatihan untuk meningkatkan SDM koperasi dan UMKM.
“Pemprov terus memberikan pendampingan dan bantuan sarana serta prasarana. Pemprov juga membangun kemitraan dengan para pelaku usaha besar dan terus buka akses pasar bagi produk UMKM,” tuturnya.