Holding PT Timah Tak Pengaruhi Kebijakan Tambang Di Babel

Kebijakan Tambang Di Babel Masih Urusan PT Timah

Seputarbabel.com, Jakarta – Masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), tidak perlu khawatir soal kebijakan PT Timah Tbk akan berkurang. Karena berbagai kebijakan pasca holding industri pertambangan terbentuk, justru memberikan nilai positif bagi PT Timah. Buktinya hari ini saham PT Timah Tbk sempat naik diangka 35 poin dari pembukaan di level Rp 835, walau sore tadi ditutup menjadi Rp 845 yakni naik 10 poin.

Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani memastikan kalau tidak ada pengurangan kontribusi selama kebijakan pertambangan di Babel tidak terkendala. “Kebijakan penambangan di Babel dan di Kepri itu tetap menjadi tanggung jawab PT Timah. Manajemen tidak berubah, kantor pusat tetap di Pangkalpinang jadi tidak ada kebijakan yang berubah,” bukanya menjawab pertanyaan wartawan usai jumpa pers di Borobudur tadi malam.

Dirinya memastikan langkah PT Timah sebagai produsen timah ke dua, memiliki pasar di Asia, Eropa dan Amerika. Apalagi kantor perwakilan di London juga bisa dimanfaatkan menjadi kantor perdagangan 10 industri logam. Dengan 96 persen produk perusahaan yang di ekspor, dengan pasar elektrika dan solar panel serta seluruh produk yang membutuhkan pengantar listrik butuh timah. “Kita harap bisa mengambil posisi  merebut pasar,” sambung Riza.

Terkait adanya pro dan kontra terkait holding BUMN menurut dia, dari manajemen melihat tidak ada yang berubah yang berubah hanya kepemilikan saham yang dulunya dimiliki negara Republik Indonesia yang sekarang ini dimiliki negara Republik Indonesia melalui saham diwarnai dan kepemilikan saham tidak langsung melalui Inalum yang 100 persen dimiliki negara.

“Jadi tidak ada perubahan kontrol dan kendali, negara tetap mengendalikan PT Timah dan saya tekankan lagi tidak ada perubahan kebijakan penambangan dan kebijakan perusahaan semua akan tetap sama. Masyarakat tidak perlu khawatir soal komitmen kami untuk masyarakat Bangka Belitung tetap  tinggi dan kantor tetap di Pangkalpinang, rencana saya jumat di Pangkalpinang,” papar Riza ditutupnya dengan tawa.

Ditemui terpisah Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto memastikan rencana perusahaan terkait kawasan industri Tanjung Ular dan Smelter Logam Tanah Jarang (LTJ) akan dilanjutkan. Menurutnya justru terbentuknya Holding BUMN Industri Pertambangan akan mampu bersinergis untuk merealisasikan. “Kalau kita mau bangun power plan tentu bisa bersinergis dengan PT BA terkait bahan baku dan teknologi bisa dengan yang lain. Dengan adanya holding ini kebijakan perusahaan ke depan bisa bersinergi dengan Antam, BA dan Inalum sendiri,” terangnya.

Dia pun menjelaskan agenda RUPSLB hanya pengalihan saham, yang dulunya dimiliki pemerintah dialihkan ke PT Inalum sebagai holding. Akan tetapi kontrol tetap dari pemerintah, karena saham seri A dwi warna milik PT Timah masih dimiliki pemerintah yang memastikan kontrol pemerintah masih besar. Justru karena sinergis antar anggota holding akan meningkatkan efisiensi.

“Sekarang kalau kita mau eksplorasi misalnya cukup dengan antam, selama ini gunakan pihak ke tiga. Dengan adanya ini kita menjadi lebih efisien sehingga kinerja PT timah akan lebih meningkat. Untuk operasional sama sekali tidak ada perubahan. Teknologi smelter juga akan lebih diuntungkan, karena kita punya metalogis – metologis yang tentunya bisa berbagi ke holding,” ungkap Amin. (riz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *