Harga Timah Bisa Terbang ke US$ 50.000/Ton

SEPUTARBABEL.COM – Harga timah dunia diperkirakan bisa menguat sepanjang minggu ini karena keterbatasan pasokan dari negara produsen utama.

Pada Senin (24/1/2021) pukul 14:30 WIB harga timah dunia pasar London tercatat US$ 43.950/ton, turun tipis 0,01% dibandingkan harga penutupan sebelumnya.

Pasar Timah Kuala Lumpur (KLTM) diperkirakan menguat minggu ini di tengah ketatnya pasokan berkelanjutan untuk logam dasar. Seorang diler timah mengatakan bahwa KLTM melanjutkan tren harga yang lebih tinggi minggu ini di antara US$45.000 dan US$50.000/ton.

“Ada peningkatan permintaan timah yang tinggi, namun terbatasnya pasokan akibat gangguan produksi di China, Indonesia, dan Myanmar, menyebabkan harga terus naik,” katanya.

Dia menambahkan, KLTM juga akan bergerak selaras dengan harga timah di London Metal Exchange. Sehingga saat KLTM menguat, ada potensi harga timah LME ikut menanjak.

Harga timah pekan lalu mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa di US$ 43.955/ton. Ini karena penundaan izin ekspor timah dari Indonesia urung diberikan.

Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, mengatakan upaya verifikasi sedang sdipercepat. Namun ia tidak memberikan perkiraan kapan pastinya izin akan diterbitkan.

“Penundaan itu karena prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa timah yang diekspor bersumber secara legal,” sebut Djamaluddin.

Kata Djamaludin, salah satu tujuan penundaan itu karena menghindari praktik ilegal. Ia menambahkan verifikasi dilakukan untuk mencegah perusahaan menaikkjan volume ekspor timah dari tambang ilegal.

Berdasarkan booklet ESDM, produksi timah Indonesia terbesar ke-2 di dunia dengan 353.554 ton pada tahun 2019. Sehingga pasokan dari Indonesia mempengaruhi pasar. Jika timah dari Indonesia tidak tersedia di pasar, maka pasokan akan menjadi langka. Maka, harga akan terdongkrak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *