Harga Lada Tergantung Pasaran Tingkat Dunia

Seputarbabel.com, Harga lada saat ini belum menunjukan angka yang baik sehingga mempengaruhi kesejahteraan petani. Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Bangka Belitung (Babel) Zola Lienna mengutarakan, bahwa harga lada saat ini memang bergantung pada harga tingkat dunia.

Menurut Zola, turunnya harga lada yang saat ini sempat mencapai Rp50 hingga Rp60 ribu per kilogramnya, memang tak sepadan dengan biaya ongkos produksi dari lada itu sendiri.

“Dari sisi ekonomis harga emang agak kurang layak ya. Karena kita tahu ongkos atau biaya usahanya agak tinggi mulai dari pupuk, bibit , pemeliharannya dan lain-lain,” kata Zola.

Ia juga mengaku, pihaknya sedang menyusun analisa usaha lada ini, khususnya posisi balik modalnya petani lada dan juga berupaya untuk dapat meningkatkan mutu dari biji lada itu agar bisa menguntungkan bagi para petani lada.

“Nah, kemudian ada program lain  seperti resi gudang, karena kebenaran kami juga masuk dalam tim itu. Kita akan bisa mengendalikan harga lada. Program resi gudang syariah khusus untuk lada itu tetap kita dorong agar di mana petani bisa menitipkan biji ladanya di gudang dan bisa mendapatkan harga yang lebih baik, ” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *