Hadiri Maras Taun, Gubernur: Jangan Abaikan Adat Istiadat Kampung

MEMBALONG, BELITUNG  – Pelaksanaan acara adat  Belitong, Maras Taun pada Minggu (8/4/2018) berlangsung meriah. Kegiatan yang berlangsung di kediaman Mukti Maharif di Dusun Ulim, Desa Lasar, Kecamatan Membalong, Belitung itu, dihadiri Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dan Wakil Gubernur, Abdul Fattah,  anggota DPRD Babel, Sekda Babel, sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Babel, serta Puteri Indonesia 2018 Sonia Fergina Citra.

Masyarakat Belitung dan Belitung Timur tumpah ruah menghadiri acara puncak maras taun yang digelar sekali dalam setahun. Makan bedulang  menjadi simbol maras taun. Bahkan 1000 dulang disiapkan untuk menyambut tamu undangan yang berasal dari berbagai kalangan.

Dalam sambutannya, Gubernur Babel,  Erzaldi Rosman  mengatakan kalau acara Maras Taun  adalah acara adat yang besar dan patut kita lestarikan. “Suatu kebanggan bagi kami suatu acara adat yang menjadi kebanggan dan sangat penting,  kalau mau maju kita buat kegiatan dan kebijakan. Jangan abaikan adat istiadat kampung, pelihara agar berkesinambungan, karena dengan adat, keindahan alam kita tidak lengkap jika tidak diikuti dengan adat istiadat, agar adat istiadat ini dipelihara,” kata Erzaldi.

Erzaldi berharap acara ini, dari tahun ke tahun  meningkat dan memberi warna dengan mengundag turis. “Agar kegiatan ini dilaksanakan  bergilir, Pemda Kabupaten harus mendukung, jangan hanya Pemprov,” harap Erzaldi.

Mantan Bupati Bangka Tengah itu meminta  kepada  Bupati agar segera membuat Perda khusus tentang  adat istiadat perdukunan, agar bantuan yang diberikan tidak menyalahi aturan.  Kik dukun diperdayakan dan tidak terabaikan.

Sementara itu, Pjs. Bupati Belitung, Suhirman, mengajak masyarakat untuk meningkatkan persatuan melalui kegiatan maras Taun dan melestarikan budaya Belitung. “Mari kita tingkatkan persatuan, lestarikan budaya Belitung,” ajak Suhirman.

Duduk bersila sambil makan bedulang tanpa membedakan derajat dan jabatan menjadi adat Belitung sejak lama. “Ini seperti tidak sopan, harus duduk bersama, tapi  itulah adat budaya kami, itulah ciri khas kami,”  kata ketua Forum Persatuan Dukun Belitung dan Belitung Timur, Mukti Maharip.

Mukti menambahkan, acara ini  terlaksana berkat bersama-sama, dengan tekad bulat menghormati adat istiadat, dukun kampung bekerja sama dengan Pemerintah membangun  pariwisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *