Bangka,Seputarbabel.com – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bangka nomor urut 03, Aksan–Rustam (ARUS), Boy Karolta, melontarkan kritik tajam kepada KPU dan Bawaslu soal jalannya Pilkada Bangka 2025.
Ketua DPD PKS Bangka itu menilai kampanye yang sudah berjalan sejak 25 Juli relatif aman, namun banyak catatan yang menjadi peringatan serius.
“Warning-nya adalah kita memandang Pilkada ini biasa saja, bahkan terkesan dicuekin. Padahal ada perubahan keputusan atau SK yang pengaruhnya besar bagi semua pihak,” kata Boy di kantor DPD PKS, Sungailiat, Senin (11/8/2025).
Boy menyoroti proses sidang Bawaslu yang menurutnya tak sepenuhnya melibatkan pihak terkait.
“Seharusnya kami diundang untuk memberikan pendapat sesuai aturan Bawaslu, tapi itu tidak dilakukan. Bukan berarti hasilnya salah, tapi ada proses yang belum terpenuhi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa musuh terbesar demokrasi adalah politik uang. Sayangnya, ia menilai pencegahan yang dilakukan Bawaslu belum maksimal.
“Dari awal kami sudah sampaikan, musuh terbesar demokrasi ini adalah money politics. Tapi sampai sekarang belum ada satu pun seruan resmi yang kuat dari Bawaslu di lapangan,” ujarnya.
Boy bahkan mengusulkan agar setiap kampanye selalu disisipkan sesi 5–10 menit bagi pengawas Pemilu untuk bicara langsung soal larangan politik uang.
<Meski begitu, ia memastikan paslon 03 tak akan bermain uang.
“Kami menawarkan program, bukan uang. BPJS gratis, perlengkapan sekolah gratis, itu janji politik kami. Tapi apakah ada jaminan paslon lain melakukan hal serupa?” sindirnya.
Menutup pernyataannya, Boy berharap KPU dan Bawaslu memanfaatkan sisa 16 hari kampanye untuk bekerja lebih optimal dan tak sekadar normatif.
“Kalau partisipasi rendah, legitimasi pemimpin daerah akan lemah. Kita ingin pemimpin terpilih bukan karena uang, tapi karena pilihan sadar masyarakat,” pungkasnya.
